Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Korban kebakaran Kelurahan Klandasan Ulu, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, telah menerima bantuan uang yang terkumpul sejak tenda pengungsian didirikan pada Jumat (5/1).
Jumlah bantuan yang terkumpul dari masyarakat mencapai Rp1,5 miliar dan masing-masing kepala keluarga korban kebakaran memperoleh Rp7,5 juta.
"Bantuan tersalur kepada 101 kepala keluarga," kata Asisten I Sekretaris Kota Balikpapan Syaiful Bahri, Selasa.
Bantuan dalam bentuk barang, hingga hari kelima di pengungsian di halaman Balai Kota sudah dianggap lebih dari cukup. Pakaian-pakaian bekas layak pakai tampak menumpuk di pos penampungan. Ada juga bantuan berbagai macam dari pakaian, makanan cepat saji, nasi bungkus, perlengkapan shalat, perlengkapan sekolah, masker dan obat-obatan.
"Jadi akan kami salurkan lagi ke panti-panti asuhan atau lainnya yang juga memerlukan," kata Syaiful Bahri.
Selain itu, Pemerintah Kota Balikpapan juga segera mengucurkan bantuan dana sewa rumah bagi para korban kebakaran Klandasan Ulu.
"Diberikan melalui mekanisme dana hibah," kata Sekretaris Kota (Sekkot) Sayid MN Fadli, Selasa.
Menurut Sekkot MN Fadli, pemerintah kota menyiapkan anggaran berkisar Rp500 ribu-Rp750 ribu per kepala keluarga. Lamanya bantuan maksimal hingga enam bulan.
Nilai Rp500 ribu-Rp750 ribu di Balikpapan cukup untuk menyewa rumah permanen dengan sekurangnya dua kamar lengkap dengan kamar mandi, sambungan air bersih, dan listrik PLN.
Diketahui kebakaran di Klandasan Ilir itu menghanguskan 203 buah rumah dan mengakibatkan 1.113 jiwa dari 320 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Setelah itu bantuan terus mengalir untuk korban kebakaran di posko yang didirikan sejak Jumat subuh (5/1/2018). Bantuan datang dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan perusahaan serta pemerintahan.
"Berbagai bantuan datang dari masyarakat, organisasi masyarakat, perusahaan dari Telkomsel dan Pertamina. Bantuan itu ada pakaian, makanan, obat dan bantuan telpon gratis," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suseno saat siaga di posko kebakaran, Jumat (5/1/2018). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Jumlah bantuan yang terkumpul dari masyarakat mencapai Rp1,5 miliar dan masing-masing kepala keluarga korban kebakaran memperoleh Rp7,5 juta.
"Bantuan tersalur kepada 101 kepala keluarga," kata Asisten I Sekretaris Kota Balikpapan Syaiful Bahri, Selasa.
Bantuan dalam bentuk barang, hingga hari kelima di pengungsian di halaman Balai Kota sudah dianggap lebih dari cukup. Pakaian-pakaian bekas layak pakai tampak menumpuk di pos penampungan. Ada juga bantuan berbagai macam dari pakaian, makanan cepat saji, nasi bungkus, perlengkapan shalat, perlengkapan sekolah, masker dan obat-obatan.
"Jadi akan kami salurkan lagi ke panti-panti asuhan atau lainnya yang juga memerlukan," kata Syaiful Bahri.
Selain itu, Pemerintah Kota Balikpapan juga segera mengucurkan bantuan dana sewa rumah bagi para korban kebakaran Klandasan Ulu.
"Diberikan melalui mekanisme dana hibah," kata Sekretaris Kota (Sekkot) Sayid MN Fadli, Selasa.
Menurut Sekkot MN Fadli, pemerintah kota menyiapkan anggaran berkisar Rp500 ribu-Rp750 ribu per kepala keluarga. Lamanya bantuan maksimal hingga enam bulan.
Nilai Rp500 ribu-Rp750 ribu di Balikpapan cukup untuk menyewa rumah permanen dengan sekurangnya dua kamar lengkap dengan kamar mandi, sambungan air bersih, dan listrik PLN.
Diketahui kebakaran di Klandasan Ilir itu menghanguskan 203 buah rumah dan mengakibatkan 1.113 jiwa dari 320 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Setelah itu bantuan terus mengalir untuk korban kebakaran di posko yang didirikan sejak Jumat subuh (5/1/2018). Bantuan datang dari masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan perusahaan serta pemerintahan.
"Berbagai bantuan datang dari masyarakat, organisasi masyarakat, perusahaan dari Telkomsel dan Pertamina. Bantuan itu ada pakaian, makanan, obat dan bantuan telpon gratis," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suseno saat siaga di posko kebakaran, Jumat (5/1/2018). (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018