Samarinda (ANTARA News Kaltim ) - Provinsi Kalimantan Tengah akan segera membangun rel kereta api untuk membuka isolasi bagi masyarakat di pedalaman, dan saat ini sudah dalam proses tender.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang kepada wartawan pada penutupan Silaturahmi tokoh dan masyarakat adat Dayak Kalimantan di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu malam.
"Tidak ada kata menolak tetapi konektifitas rel kereta api di Kalimantan belum bisa dilakukan karena kita memberi kesempatan dulu kepada masing-masing provinsi untuk membangun rel kereta api di daerahnya masing-masing dan ini sesuai komitmen empat gubernur di Kalimantan yang diputuskan pada 2007 lalu," ungkapnya.
Jadi, konektifitas rel kereta api di Kalimantan akan dilakukan jika keempat provinsi sudah membangun rel kereta api masing-masing, katanya.
Di Kalteng sendiri, proses ternder pembangunan rel kereta api itu sudah berjalan yang awalnya ada 16 konsorsium menciut jadi enam dan saat ini tersisa empat konsorsium.
Proses tender internasional itu diikuti perusahaan dari empat negara yakni, Inggris, Prancis, China dan Jepang.
"Rencananya, pada Oktober 2012, pembangunan rel kereta api di Kalteng akan dimulai," ungkap Teras Narang.
Rel kereta api yang akan dibangun di Kalteng kata dia akan menelan anggaran Rp18-19 triliun.
"Rel kereta api tersebut bukan hanya untuk angkutan batu bara tetapi juga untuk penumpang sebab kami mendapat trayek umum dan bukan trayek khusus," kata Teras Narang.
Sebelumnya, Teras Narang sempat menolak rencana pembangunan rel kereta api sepanjang 185 Kilometer yang menghubungkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur oleh investor dari Rusia.
Penolakam tersebut terkait wilayah yang akan dibangun rel kereta api itu yakni di Kabupaten Murung Raya yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur merupakan kawasan hutan lindung dan daerah tangkapan air bagi Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
Hal itu disampaikan Gubernur Kalteng, Agustin Teras Narang kepada wartawan pada penutupan Silaturahmi tokoh dan masyarakat adat Dayak Kalimantan di Stadion Madya Sempaja Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu malam.
"Tidak ada kata menolak tetapi konektifitas rel kereta api di Kalimantan belum bisa dilakukan karena kita memberi kesempatan dulu kepada masing-masing provinsi untuk membangun rel kereta api di daerahnya masing-masing dan ini sesuai komitmen empat gubernur di Kalimantan yang diputuskan pada 2007 lalu," ungkapnya.
Jadi, konektifitas rel kereta api di Kalimantan akan dilakukan jika keempat provinsi sudah membangun rel kereta api masing-masing, katanya.
Di Kalteng sendiri, proses ternder pembangunan rel kereta api itu sudah berjalan yang awalnya ada 16 konsorsium menciut jadi enam dan saat ini tersisa empat konsorsium.
Proses tender internasional itu diikuti perusahaan dari empat negara yakni, Inggris, Prancis, China dan Jepang.
"Rencananya, pada Oktober 2012, pembangunan rel kereta api di Kalteng akan dimulai," ungkap Teras Narang.
Rel kereta api yang akan dibangun di Kalteng kata dia akan menelan anggaran Rp18-19 triliun.
"Rel kereta api tersebut bukan hanya untuk angkutan batu bara tetapi juga untuk penumpang sebab kami mendapat trayek umum dan bukan trayek khusus," kata Teras Narang.
Sebelumnya, Teras Narang sempat menolak rencana pembangunan rel kereta api sepanjang 185 Kilometer yang menghubungkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur oleh investor dari Rusia.
Penolakam tersebut terkait wilayah yang akan dibangun rel kereta api itu yakni di Kabupaten Murung Raya yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur merupakan kawasan hutan lindung dan daerah tangkapan air bagi Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011