Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Kalimantan Timur mengandalkan nomor kano untuk meraih target medali pada kejuaraan nasional di Palembang, Sumatera Selatan, 28 November hingga 2 Desember 2017.

Sekretaris Umum Pengprov PODSI Kaltim Surya kepada wartawan di Samarinda, Rabu, mengatakan, nomor kano menjadi satu-satunya penyumbang medali untuk ke Kaltim pada PON 2016, meskipun hanya medali perunggu .

"Kami berharap pada kejurnas tahun ini hasilnya bisa lebih baik lagi, minimal bisa meraih perak," jelas Surya.

Ia menambahkan, kejurnas dayung tahun ini hanya melombakan dua nomor, yakni kayak dan kano, sedangkan nomor perahu naga ditiadakan.

PODSI Kaltim telah menyiapkan sebanyak 22 atlet senior dan junior, yang mayoritas merupakan mantan anggota tim PON 2016 di Jawa barat.

"PB PODSI tidak menyelenggarakan dragon boat internasional. Tidak ada kelas Dragon Boat yang selama ini menjadi tulang punggung kami meraih medali. Jadi, kekuatan atlet kita ini jumlahnya 22 orang yang difokuskan di nomor kayak dan kano," jelasnya.

Surya optimistis bisa melampaui pencapaian kejurnas sebelumnya yang hanya meraih empat medali perunggu, karena ada empat pedayung nasional yang memperkuat tim Kaltim, yaitu Shifa Garnika, Asfiati, Risky Ariyanti, dan Rosadi.

"Keempat atlet kita yang di Pelatnas ini akan menyusul ke Palembang. Selama ini mereka fokus menjalani pelatnas di Jawa Barat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengharapkan para pedayung Benua Etam tampil semangat dan membawa pulang prestasi yang membanggakan.

Ia meminta Pengprov PODSI Kaltim memanfaatkan ajang kejurnas ini untuk mengukur kekuatan lawan yang berlaga di PON 2020.

"Kita sudah harus mulai memetakan kekuatan lawan agar bisa memperbaiki pencapaian dari PON 2016 yang hanya meraih satu perunggu. Kita lihat apakah kekuatan masih sama atau ada perubahan, ini jadi tolak ukur kita untuk persiapan PON 2020 di Papua," tegasnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017