Long Bagun (ANTARA Kaltim) -  Program sekaligus aplikasi Aksi Inspiratif Warga Untuk Perubahan (SIGAP) dari The Nature Conservancy yang diterapkan oleh Pemprov Kalimantan Timur untuk pengelolaan SDA dan hutan lestari, diharapkan ke depan digunakan secara nasional.

"Dalam pemanfaatan aplikasi SIGAP, motto kita adalah dari Kaltim untuk Indonesia. Ini harus diwujudkan karena untuk menuju perubahan diawali mimpi yang diimbangi tindakan terus-menerus," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi dihubungi dari Long Bagun, Rabu.

SIGAP, lanjutnya, merupakan pola pendampingan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan alam demi kesejahteraan warga desa, namun dalam memanfaatkan SDA tetap mengutamakan kelestarian alam sehingga ekonomi warga meningkat dan alam tetap hijau.

Untuk itu, maka pola ini sudah semestinya diikuti oleh daerah lain yang di desa mereka terhadap kawasan perhutanan, sehingga hutan selalu lestari karena masyarakatnya sudah mendapat pemahaman dan pelatihan tentang teknik mengelola alam secara ramah.

Ia juga mengatakan bahwa perkembangan pemanfaatan aplikasi SIGAP untuk menunjang pembangunan desa yang diterapkan oleh Kaltim, dalam pantauan selama ini mengalami perkembangan cukup baik yang dibuktikan dengan aplikasi SIGAP melalui appstore sudah diunduh sekitar 1.700 kali.

"Hal ini menunjukkan bahwa perkembangannya cukup baik dalam waktu singkat hanya beberapa bulan terakhir, mengingat aplikasi ini baru dikenalkan sekaligus dilakukan pelatihan penggunaannya pada September lalu," tuturnya.

Ia melanjutkan, pelatihan pemanfaatan appstore SIGAP pada September lalu merupakan pelatihan pertama, sedangkan pada Senin (6/11), TNC bersama pihaknya kembali menggelar pelatihan tahap kedua.

Mantan Kepala Biro Humas Kaltim ini juga mengatakan bahwa dari sekitar 270 peserta pelatihan tahap pertama yang saat ini menjadi motivator pengguna aplikasi SIGAP, tercatat terdapat 6.025 foto yang sudah diunggah sejak selesai pelatihan.

Kemudian terdapat sebanyak 1.594 foto laporan, 294 laporan pendamping, serta 248 foto lain yang juga diunggah di aplikasi SIGAP.

"Menurut saya, hal ini wajar di tengah perkembangan TIK yang begitu pesat seperti sekarang. Beberapa tahun lalu saat masih ditugaskan sebagai Kepala Diskominfo Kaltim, kepadatan kepemilikan HP masyarakat Kaltim lebih banyak ketimbang DKI Jakarta, dengan perhitungan setiap orang di Kaltim memiliki lebih dari satu HP," katanya.

Ia juga berharap segenap perangkat desa mulai memanfaatkan aplikasi SIGAP, sehingga paling tidak terjadi perubahan paradigma dari pendekatan berbasis masalah, menjadi pendekatan berbasi potensi guna percepatan pembangunan desa. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017