Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah komoditas utama di Provinsi Kalimantan Timur pada September 2017 mengalami deflasi atau penurunan harga sebesar 0,01 persen dengan sumbangan terbanyak dari kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan hingga 0,89 persen.

"Adanya deflasi sebesar itu berarti terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,23 pada Agustus menjadi 133,21 pada September," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah kepada wartawan di Samarinda, Senin.

IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga, baik deflasi maupun inflasi di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan.

Ia menjelaskan, deflasi yang terjadi di Kaltim karena adanya penurunan indeks harga yang signifikan dari kelompok bahan makanan, sedangkan kelompok pengeluaran lain mengalami peningkatan, seperti yang tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang berinflasi 0,31 persen.

Berikutnya inflasi kelompok sandang 0,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,24 persen, kelompok kesehatan berinflasi 0,21 persen, kelompok transportasi dan kelompok komunikasi berinflasi 0,03 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga berinflasi 0,002 persen.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, lanjut Habibullah, maka pada September 2016 Kaltim berdeflasi 0,02 persen dan pada September 2015 berdeflasi 0,11 persen.

Berdasarkan deflasi Kaltim pada September 2017 yang sebesar 0,01 persen tersebut, maka inflasi tahun kalender Kaltim hingga September 2017 sebesar 3,39 persen.

Jika dirinci menurut dua kota di Kaltim yang ditetapkan sebagai patokan IHK, maka pada September 2017 Samarinda mengalami deflasi 0,17 persen dan Balikpapan mengalami inflasi 0,20 persen.

"Untuk inflasi tahun kalender hingga September 2017 di Samarinda sebesar 3,23 persen dan Balikpapan berinflasi 1,47 persen. Sedangkan inflasi year on year di Samarinda sebesar 4,31 persen dan Balikpapan berinflasi 2,79 persen," ucap Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017