Samarinda (ANTARA Kaltim) - Importir di Provinsi Kalimantan Timur dalam periode Januari-Juli 2017 mendatangkan (mengimpor) berbagai komoditas senilai 1,7 miliar dolar AS, setara dengan Rp22,61 triliun, jika 1 dolar AS rata-rata sama dengan Rp13.300.

"Nilai impor sebesar 1,7 miliar itu mengalami penurunan 15,93 persen ketimbang Januari-Juli tahun sebelumnya yang tercatat 2,02 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Kamis.

Berbagai komoditas yang diimpor oleh Kaltim di Januari-Juli 2017 antara lain bahan bakar mineral, zat mengandung bitumen, malam mineral, minyak mineral dan produk sulingnya senilai 1,26 miliar dolar, turun 11,62 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 1,43 miliar dolar.

Kemudian impor reaktor nuklir, ketel, mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya senilai 205,4 juta dolar, atau turun 33,04 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 306,76 juta dolar AS.

Selanjutnya impor karet dan barang dari karet dengan nilai 36,31 juta dolar, mengalami kenaikan 4,38 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 34,79 juta dolar.

Impor kendaraan yang bergerak di atas rel kereta api dan aksesorisnya senilai 47,97 juta dolar, naik 144,52 persen ketimbang periode yang sama tahun 2016 yang tercatat 19,62 juta dolar.

Berikutnya impor pupuk 31,18 juta dolar atau turun 33,61 persen ketimbang periode sebelumnya, dan impor barang dari besi atau baja senilai 26,07 juta dolar atau turun 51,36 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 53,59 juta dolar.

Ia melanjutkan, impor migas periode Januari-Juli 2017 tersebut berasal dari beberapa negara penghasil, antara lain dari Nigeria senilai 363,96 juta dolar, Algeria 54,72 juta dolar, Azerbaijan 247,72 juta dolar, Korea Selatan 172,38 juta dolar, dan impor dari Brunai Darussalam senilai 27,87 juta dolar.

"Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Singapura senilai 54,67 juta dolar, dari Amerika Serikat 51,78 juta dolar, Jepang 49,33 juta dolar, China 76,75 juta dolar, Australia 34,94 juta dolar, Jerman 29,42 juta dolar, dan impor nonmigas dari Prancis senilai 21,65 juta dolar," katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017