Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemain sayap Borneo FC Patrich Wanggai mengaku bangga bisa menyandang ban kapten saat pertandingan menghadapi PS TNI pada lanjutan Liga 1 2017 pada Minggu (13/8).

"Saya bersyukur dan bangga bisa menjadi kapten karena di sini ada pemain yang lebih lama daripada saya. Kami juga berhasil memenangkan pertandingan. Ini hasil yang bagus," kata Patrick di Stadion Segiri, Samarinda, Kaltim, Senin.

Hal yang membuat pemain asal Papua tersebut banggga karena timnya bisa memenuhi target kemenangan, meskipun harus diperoleh dengan susah payah.

Pada pertandingan itu tim berjuluk "Pesut Etam" bisa meraih kemenangan tipis 1-0 melalui gol tunggal Sultan Samma pada menit 90.

Ia merasa tak canggung menyandang ban kapten Borneo FC meskipun laga melawan PS TNI berlangsung sengit dan sempat diwarnai aksi saling dorong antar-pemain kedua tim.

Mantan pemain Persipura itu juga mengaku salut dengan kekompakan timnya yang sudah mengalami perkembangan dibandingkan era Dragan Djukanovic.

Salah satu perubahan mencolok yaitu para pemain bisa tetap kompak dan tidak saling menyalahkan.

"Seperti inilah sepak bola dan pasti terjadi friksi dan setelah itu kita seperti biasa aja. Kami sudah mulai berkembang, kuncinya adalah tidak saling menyalahkan dan berjuang untuk Borneo FC," ujar Patrich.

Predikat kapten tim Borneo FC memang lama melekat pada pemain senior Ponaryo Astaman.

Namun pada pertandingan melawan PS TNI, Caretaker Borneo FC, Ricky Nelson memilih Patrich sebagai kapten tim.

Pemilihan Patrich sebagai kapten lantaran kapten utama, Ponaryo Astaman tak dimainkan pada laga tersebut. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017