Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah harga kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Utara pada Juli 2017 mengalami penurunan harga atau berdeflasi 0,27 persen.

Terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,84 pada Juni 2017 menjadi 141,45 pada Juli 2017, kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Selasa.

Deflasi di Kaltara terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran dengan perubahan terendah di kelompok transportasi dan komunikasi yang minus 5,62 persen.

Sedangkan untuk kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan. Ada pula kelompok yang tidak mengalami perubahan, seperti kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

Untuk kelompok yang mengalami kenaikan harga (inflasi) adalah bahan makanan yang naik 1,33 persen antara lain disumbang oleh padi, umbi, dan hasilnya yang naik 0,12 persen, ikan segar berinflasi 2,04 persen, dan bumbu-bumbuan mengalami inflasi mencapai 8,57 persen.

Sementara subkelompok yang mengalami deflasi dari kelompok bahan makanan di Kaltara antara lain daging dan hasilnya turun 3,97 persen, ikan diawetkan minus 0,80 persen, telur, susu, dan hasilnya minus 0,81 persen, dan sayur-sayuran minus 1,40 persen.

Kemudian kelompok perumahan berinflasi 0,01 persen, yakni disumbang oleh biaya tempat tinggal turun 0,01 persen, bahan bakar, penerangan, dan air naik 0,06 persen, perlengkapan rumah tangga naik 0,08 persen, dan penyelenggaraan rumah tangga turun 0,15 persen.

Untuk kelompok sandang berinflasi 0,03 persen dengan rincian sandang laki-laki tidak mengalami perubahan harga, sandang wanita naik 0,07 persen, sandang anak-anak naik 0,12 persen, sandang lain dan barang pribadi minus 0,19 persen.

Pada kelompok kesehatan berinflasi 0,05 persen, yakni disumbang oleh sub perawatan jasmani dan kosmetik yang mengalami inflasi 0,11 persen, sementara untuk subkelompok lainnya tidak terjadi perubahan harga.

Jika dilihat semua kota di Kalimantan yang telah ditetapkan menjadi patokan IHK, lanjutnya, maka inflasi tertinggi pada Juli 2017 terjadi di Kota Samarinda yang mencapai 0,60 persen, disusul Banjarmasin berinflasi 0,48 persen, Tanjung berinflasi 0,28 persen, dan Singkawang 0,14 persen.

Untuk kota yang berdeflasi tertinggi di kalimantan terjadi di Balikpapan yang minus 0,52 persen, diikuti Palangkaraya minus 0,39 persen, dan Kota Pontianak berdeflasi 0,24 persen, kata Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017