Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Neraca perdagangan luar negeri di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selama lima bulan periode Januari - Mei mengalami keuntungan (surplus) sebesar 360,56 juta dolar AS, setara dengan Rp4,79 triliun dengan perbandingan 1 dolar rata-rata sama dengan Rp13.300.

"Surplus sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor komoditas nonmigas senilai 370,06 juta dolar, kemudian dikurangi biaya impor migas dan nonmigas dengan nilai 9,49 juta dolar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah, yang juga membawahi Provinsi Kaltara, Kamis.

Perdagangan luar negeri merupakan kegiatan ekonomi yang saling menguntungkan kedua pihak, karena dari keuntungan ekspor dapat digunakan untuk modal membangun, sementara dari barang yang diimpor dijadikan bahan baku untuk melanjutkan pembangunan.

Menurutnya, ada perbedaan hasil alam antara Kaltim dan Kaltara, jika di Kaltim memiliki migas untuk diekspor, sementara di Kaltara hanya ada komoditas nonmigas yang diekspor ke berbagai negara tujuan.

Dalam periode Januari - Mei 2017, komoditas nonmigas yang diekspor oleh Kaltara antara lain hasil tambang sebesar 287,05 juta dolar, hasil industri 71,68 juta dolar, dan ekspor komoditas hasil pertanian dengan nilai 11,33 juta dolar.

Aneka hasil industri yang diekspor seperti bahan kimia organik dengan nilai 36,53 juta dolar, lemak dan minyak hewani atau nabati serta produk disosiasinya, lemak olahan yang dapat dikonsumsi dan sejenisnya dengan nilai 12,43 juta dolar.

Sementara hasil pertanian yang diekspor antara lain kayu dan barang dari kayu senilai 20,58 juta dolar, biji dan buah mengandung minyak bermacam-macam butir, tanaman industri, tanaman obat, jerami dan makanan ternak dengan nilai 5,74 juta dolar AS.

Sejumlah negara tujuan ekspor dari Kaltara antara lain ke Jepang dengan nilai 287,05 juta dolar, India 36,57 juta dolar, Malaysia 12,43 juta dolar, Filipina 20,56 juta dolar, Korea Selatan senilai 5,74 juta dolar, dan ekspor ke Taiwan senilai 810 ribu dolar.

Sedangkan komoditas yang diimpor Kaltara dari negara penghasil dengan total 9,49 juta dolar itu antara lain hasil minyak sebesar 410 ribu dolar, hasil tambang 590 ribu dolar, aneka barang hasil industri senilai 8,47 juta dolar, dan impor hasil pertanian senilai 30 ribu dolar.

"Untuk komoditas yang diimpor oleh Kaltara hanya berasal dari satu negara, yakni dari Malaysia karena jaraknya sangat dekat. Dalam periode Januari - Mei 2017, impor migas dari Malaysia senilai 410 ribu dolar AS, sementara impor nonmigas dari negara yang sama senilai 9,08 juta dolar AS," ucap Habibullah. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017