Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Kesebelasan Persiba Balikpapan akhirnya bisa bermain kandang kembali di Balikpapan, Kalimantan Timur, setelah sekitar dua bulan menggunakan Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, untuk menjamu lawan-lawannya di kompetisi Liga 1.

"Kami akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mendapatkan poin maksimal," kata pelatih Persiba Milomir Seslija kepada wartawan di Balikpapan, Jumat.

Bahkan, Persiba ternyata masih bisa meminjam Stadion Parikesit milik Pertamina yang telah menjadi markas tim berjuluk Berusng Madu selama hampir 40 tahun.

Sedianya pada Maret 2017, Stadion Parikesit sudah dibongkar karena lahannya diperlukan untuk dijadikan bengkel dalam proyek peningkatan kapasitas kilang minyak RU V.

Menurut Milomir, bisa bermain kembali di Balikpapan membuat anak-anak asuhnya mendapat suntikan moral yang luar biasa dan kebetulan pertandingan pertama di kandang lama ini menghadapi sesama tim Kaltim, Pusamania Borneo FC, Sabtu (3/6).

"Kami juga berharap dukungan dari para suporter untuk memenangkan pertandingan lawan Borneo," kata pelatih yang akrab disapa Milo itu.

Sementara itu, suporter fanatik Persiba berjuluk Balistik menyambut dengan sangat antusias kembalinya tim kebanggaan Kota Minyak itu.

"Semoga dengan kembali main di Balikpapan, semangat kemenangan Persiba juga kembali," kata Rendy, suporter dari Martadinata.

Proyek peningkatan kapasitas kilang yang dikelola Pertamina Refinery Unit V Balikpapan mengharuskan kawasan kilang diperluas, di mana pada kawasan itu terdapat perumahan dan fasilitas olahraga seperti Stadion Parikesit, lapangan bola voli, basket, dan tenis di Pesora yang harus tergusur, karena lahannya akan digunakan sebagai bengkel kilang.

Para karyawan Pertamina yang menghuni komplek perumahan akan dipindahkan ke apartemen 23 lantai di Jalan R Soeprapto.

Persiba sedianya pindah ke stadion baru di Batakan, Balikpapan Timur, sekitar 20 kilometer arah utara dari pusat kota, namun stadion megah berkapasitas 40.000 tempat duduk itu belum rampung.

Akibatnya, Persiba pun terpaksa mengungsi ke Malang dengan menumpang bermain kandang di Stadion Gajayana, yang menjadi markas Persema Malang.

Selama menjadi tim musafir, Persiba belum pernah menang di Gajayana walaupun menjadi tuan rumah. Terakhir Persiba kalah dari Persipura 0-2, yang membuat posisinya berada di zona degradasi.

"Jadi, kami mohon pinjam kembali stadionnya, sementara belum juga dibongkar, biar Persiba bisa pulang dan main di Balikpapan," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi kepada General Manager Pertamina RU V Julian Dekri di pertengahan Mei lalu.

Pertamina akhirnya mengizinkan kembali walaupun hanya untuk satu bulan, yaitu sepanjang Juni 2017 ini.

Milomir Seslija sekali lagi berharap anak-anak latihnya yang rata-rata masih berusia 20-an tidak jadi gugup bermain di depan publik sendiri yang justru belum pernah mereka lakoni.

Untuk itu, ia meminta Dirkir dan kawan-kawan tidak melihat main di Stadion Parikesit sebagai beban, tapi justru dukungan seperti seharusnya bermain kandang.

"Dukungan untuk bermain dan mengeluarkan kemampuan terbaik, dukungan untuk menang," tegas Milo.

Di sisi lain, bermain di depan penonton Balikpapan dan suporter fanatik seperti Balistik sudah jadi kerinduan skuad Beruang Madu.

Walaupun tidak seramai dan sepenuh stadion klub-klub di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi, bahkan Papua, suasana meriah Stadion Parikesit Balikpapan selalu diingat para pemain.

"Balistik dukung kita sampai akhir. Mereka luar biasa," kata Dirkir Khon Glay, bek Persiba asal Liberia. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017