Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur memberikan bantuan "animal electric fencing" atau pagar listrik ternak kepada para peternak, khususnya mereka yang memelihara ternaknya di lahan bekas tambang batu bara di daerah setempat.

"Kali ini, bantuan diberikan kepada Kelompok Tani Ternak Karya Makmur Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, yang mendapatkan empat paket bantuan pagar listrik," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Dadang Sudarya dihubungi di Samarinda, Kamis.

Bantuan empat paket pagar listrik itu terdiri dari kabel sepanjang 2.000 meter, 400 tiang baja, dua unit solarcell, dan dua unit solar fence energizer (baterai).

Dadang menjelaskan, kelompok tani yang berada di kawasan konsesi bekas tambang PT Multi Harapan Utama (MHU) itu telah memiliki 600 ternak sapi.

Bantuan pagar listrik diberikan agar pola pemeliharaan ternak secara penggembalaan atau lepas liar dapat berpindah-pindah tempat.

"Pagar listrik itu sangat baik untuk pola penggembalaan, sebab dapat dipindahkan, terutama optimalisasi pakan ternak berupa rumput. Misalnya, ada lahan seluas ratusan bahkan ribuan hektare, maka dapat dipilih mana area yang sedang aktif digunakan gembalaan dan area mana yang sedang disuburkan rumputnya," terangnya.

"Jadi, selain pembatas ternak dan menghalau predator atau hewan liar, pagar listrik ternak itu juga memaksimalkan area penyediaan pakan hijauan ternak. Pemanfaatan pagar ini juga mengefesienkan operasional para peternak," tambah Dadang.

Ia menambahkan, bantuan pemerintah itu sebagai upaya percepatan program populasi dua juta ekor sapi yang telah ditetapkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Sementara itu, Top Mining Manager Pasca-Tambang PT MHU Salim Basir mengatakan, pihaknya siap meminjamkan lahan seluas 2.000 hektare untuk kegiatan produktif bagi masyarakat.

"Untuk peternakan hingga saat ini ada sekitar 1.800 ekor sapi milik kelompok tani di lahan bekas tambang kami. Kita sangat mendukung program pemerintah untuk kegiatan masyarakat agar mandiri setelah tambang tidak berproduksi lagi," ujar Salim Basir. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017