Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sejumlah petani di Desa Margahayu, sebuah kawasan di Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara dibantu Pemprov Kalimantan Timur 10.000 bibit karet, melalui ekstensifikasi atau penanaman baru di lahan seluas 20 hektare.

Bantuan melalui poktan Sumber Rejeki diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan karena petani tidak perlu mengeluarkan biaya pembelian bibit, kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim Ujang Rachmad di Samarinda, Selasa.

Bantuan merupakan salah satu upaya dalam menunjang pembangunan perkebunan berkelanjutan, sehingga melalui dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2017 digunakan untuk kegiatan tersebut.

Dalam pengembangan subsektor perkebunan, lanjutnya, tidak hanya mengembangkan komoditi unggulan kelapa sawit, namun juga mengembangkan komoditi unggulan lainnya, diantaranya adalah perkebunan karet.

Bantuan bibit untuk petani di Desa Margahayu tersebut, katanya, pekan lalu diserahkan oleh Bambang Fajrul Fallah, selaku Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim. Bibit karet langsung diantar ke desa Margahayu dan diterima Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki.

Saat itu juga sekaligus disalurkan bantuan pupuk dan herbisida, yakni 2 ton pupuk NPK dan 100 liter herbisida untuk mendukung perluasan areal komoditi karet tersebut.

Bantuan pupuk dan herbisida dimaksudkan sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas hasil produksi perkebunan, karena pupuk untuk menyuburkan tanaman dan herbisida untuk mengusir hama pengganggu.

Saat ini total luas perkebunan karet di Provinsi Kaltim mencapai 113.739 hektare, jumlah paling luas berada di Kabupaten Kutai Barat yang mencapai 44.085 hektare.

Dari jumlah luasan itu, khusus untuk kebun karet rakyat mencapai 58.262 hektare dari total 113.739 hektare di Kaltim. Kebun karet rakyat terluas juga berada di Kutai Barat yang mencapai 35.516 hektare.

"Tanaman karet banyak dikembangkan masyarakat karena tidak memerlukan kesuburan tanah yang khusus atau topografi tertentu. Karet dapat tumbuh baik pada tanah berpasir, laterit merah, podsolik kuning, hingga tanah liat," katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017