Samarinda (ANTARA Kaltim) - Lembaga Kajian Olahraga Prestasi (LeKOP) memberikan masukan kepada Ketua KONI Kaltim periode 2017-2021 Zuhdi Yahya mengenai pentingnya menghindari rangkap jabatan pengurus KONI dengan pengurus cabang olahraga.

"Kami dari LeKOP mengucapkan selamat kepada Zuhdi, karena kembali terpilih sebagai ketua KONI. Yang perlu diingat, sekarang ini sedang ramai dan masih jadi sorotan mengenai rangkap jabatan, karena itu sudah seharusnya KONI Kaltim juga melakukan hal yang sama demi netralitas pengurusnya," kata Ketua LeKOP Kaltim HM Fadli di Samarinda, Rabu.

Usai terpilih untuk kedua kalinya, Zuhdi Yahya berjanji akan membenahi KONI Kaltim dengan berkaca pada pengalaman memimpin empat tahun sebelumnya.

Pada periode empat tahun sebelumnya, ujar Fadli, beberapa pengurus cabang olahraga berkeluh kesah mengenai perhatian yang tidak seimbang dari KONI Kaltim, karena pengurus cabang olahraga yang juga menjadi pengurus KONI seolah mendapat keistimewaan.

"Netralitas akan sulit dilakukan KONI Kaltim kalau rangkap jabatan terjadi. Makanya kami mengingatkan kepada Zuhdi Yahya agar menghindari hal ini, apalagi masalah rangkap jabatan memang dilarang dan ada peraturan pemerintah mengenai hal itu," paparnya.

Fadli berharap kepengurusan KONI Kaltim dengan ketua yang sama bisa mendapatkan "darah segar", yaitu memasukkan insan olahraga potensial yang bisa melakukan perubahan ke arah lebih baik.

"Saatnya Zuhdi membuktikan komitmen mengenai pengurus yang tak sekadar numpang nama, tapi benar-benar mau bekerja demi prestasi olahraga. Apalagi KONI Kaltim dihadapkan pada tantangan berat menuju PON 2020 di Papua," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa tanpa adanya perubahan akan semakin sulit, terutama mempertahankan prestasi peringkat lima besar seperti yang didapatkan pada dua pelaksnaaan PON terakhir di Riau dan Jawa Barat.

Sementara terkait program terdekat KONI Kaltim yaitu Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V di Kutai Timur tahun 2018, Fadli berharap agar KONI dan juga Pemprov Kaltim benar-benar membantu tuan rumah, baik sebelum maupun sesudah ajang itu berlangsung.

"Porprov itu muaranya mencari atlet berprestasi untuk Kaltim, jadi tugas KONI juga untuk membantu Kutai Timur dalam masa persiapan sekarang ini. Jangan sampai Porprov dijadikan adu gengsi antardaerah demi mengumpulkan medali emas sebanyak-banyaknya, sementara prestasi olarhaga terutama sportivitas terabaikan," jelasnya.

Melalui Porprov, pemberdayaan prestasi olahraga di Kaltim bisa semakin merata, setidaknya Kutai Timur sebagai tuan rumah memiliki fasilitas juga sarana dan prasarana olahraga yang bisa dimaksimalkan demi kemajuan olahraga di Benua Etam. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017