Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur akan terus mendorong percepatan program diversifikasi atau penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat di daerah itu.

"Jagung merupakan salah satu komoditas yang potensial untuk konsumsi pangan masyarakat guna mengurangi ketergantungan konsumsi beras dan tepung. Kami akan terus berupaya mendorong program diversifikasi pangan itu untuk mengurangi ketergantungan akan beras dan tepung," kata Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim H Ibrahim, Rabu.

Ia menyatakan, perlu upaya intensif menyosialisasikan agar jagung dapat menjadi makanan alternatif masyarakat, sebagai pengganti beras dan tepung.

"Jagung bukan saja makanan tambahan tetapi pengganti beras guna memenuhi kebutuhan karbohidrat masyarakat," tutur Ibrahim.

Diversifikasi pangan, lanjut Ibrahim, bukanlah kebijakan pemerintah mengganti langsung atau menghentikan konsumsi masyarakat terhadap beras.

"Tetapi, secara bertahap diupayakan mengurangi ketergantungan masyarakat untuk selalu mengonsumsi beras agar beralih ke komoditas pangan lainnya seperti jagung," ucapnya.

Apalagi, tambahnya, jagung juga memiliki kandungan karbohidrat yang baik untuk tubuh dan diolah menjadi berbagai penganan atau olahan makanan untuk dikonsumsi masyarakat.

"Misalnya, diolah menjadi gula maupun penganan lainnya seperti pudding jagung, jasuke dan susu keju, gerontelo dan nasi goreng bahkan olahan lainnya," ujarnya.

"Selain mengandung karbohidrat yang tidak kalah dengan beras komoditas ini juga bisa dikonsumsi semua orang dan diolah menjadi berbagai penganan," jelas Ibrahim.

Guna memenuhi kebutuhan jagung di daerah itu, tambah ia, tahun ini Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikutura Provinsi Kaltim menargetkan penanaman di lahan seluas 26.148 hektare dengan produksi 117.657 ton. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017