Penajam (ANTARA Kaltim) - Ribuan usulan dan aspirasi masyarakat yang terkumpul dari kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat desa, kelurahan dan kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dipastikan sulit terealisasi seluruhnya karena pemerintah daerah sedang mengalami krisis keuangan.

"Kondisi keuangan pemerintah kabupaten mengalami penurunan, sehingga diperkirakan ribuan usulan dan aspirasi masyarakat dari musrenbang belum bisa dipastikan dapat terealisasi," kata Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara Nanang Ali ketika ditemui usai kegiatan musrenbang tingkat kabupaten di Penajam, Selasa.

Menurut ia, kondisi keuangan pemarintah kabupaten yang sedang mengalami penurunan akibat penerimaan dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang menurun harus disikapi secara serius dan cepat.

"Pemerintah kabupaten perlu melakukan inovasi dan terobosan baru untuk meningkatkan pendapatan asli daerah," ujar Nanang.

Dengan kondisi keuangan pemerintah kabupaten saat ini, lanjut dia, diperkirakan ribuan usulan dan aspirasi masyarakat dari musrenbang tingkat desa, kelurahan dan kecamatan tidak bisa diakomodasi semuanya.

"Sangat sulit untuk mengakomodasi usulan-usulan dan aspirasi masyarakat itu," tambahnya.

Politisi Partai Golkar itu berharap melalui musrenbang, pemerintah kabupaten tidak hanya berwacana dalam pembangunan, tetapi juga berusaha mencari cara untuk bisa keluar dari kondisi ekonomi saat ini.

Nanang menambahkan pemerintah kabupaten harus berupaya meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) melalui berbagai sektor untuk memperkuat kondisi keuangan.

"Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara berjalan lambat, hanya sekitar 1,1 persen per tahun," ujarnya.

Upaya peningkatan PAD perlu didukung bersama semua pihak, karena banyak potensi yang belum dimaksimalkan, seperti sektor Pajak Bumi dan Bangunan dan sektor lainnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017