Samarinda (ANTARA Kaltim) - Seorang warga perbatasan negara di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, secara sukarela menyerahkan senjata api laras panjang rakitan miliknya kepada Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 611/Awang Long.

"Pada Selasa (7/3) telah diserahkan 1 pucuk senjata api laras panjang rakitan jenis penabur dari Amir (35) di Desa Kanduangan, Kecamatan Simanggaris, Nunukan, kepada Satgas Pamtas," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long Mayor Inf Sigid Hengki Purwanto via rilis Penrem 091/ASN Samarinda, Rabu.

Ia menjelaskan kronologis penyerahan senjata api diawali ketika ada anggota Pos Kanduangan yang bersilaturahim kepada warga setempat, namun tiba-tiba terdengar suara letusan dari belakang rumah warga, kemudian anggota mendekati rumah milik Amir.

Selanjutnya anggota menanyakan tentang letusan tersebut dan dijawab oleh Amir bahwa suara letusan itu berasal dari senjata api rakitan miliknya.

Amir mengaku senjata tersebut sering digunakan untuk berburu binatang liar di hutan, termasuk untuk menjaga berbagai jenis tanaman miliknya dari gangguan binatang hutan seperti babi liar yang selalu makan tanamannya.

Saat mengunjungi rumah Amir, lanjut Sigid, anggotanya melihat bahwa keadaan keluarga Amir hidup dalam kesederhanaan dan membutuhkan bantuan sembako sehingga esok harinya Komandan Pos Kanduangan Lettu Inf Niko Katani beserta anggota mengunjungi rumah Amir dengan membawa sembako untuk meringankan beban keluarga tersebut.

Setelah itu, Danpos Kanduangan memberikan pemahaman tentang senjata rakitan milik Amir, agar tidak dipakai di sembarang tempat, apa lagi di lingkungan masyarakat karena berbahaya apabila disalahgunakan. Sedangkan jika diserahkan kepada anggota Pos Kanduangan, tidak akan akan dilakukan proses hukum.

Usai mendapat penjelasan, kemudian pada Selasa, 7 Maret 2017, pukul 19.00 Wita, Amir mendatangi Pos Kanduangan untuk menyerahkan senjata rakitannya. Penyerahan itu dilakukannya dengan kesadaran dan suka rela.

"Selama ini anggota Satgas Pamtas selalu bersilaturahim dengan masyarakat, bahkan mengganggap masyarakat adalah keluarga sehingga keakraban antara prajurit dan masyarakat terjalin. Dari keakraban inilah, warga secara suka rela menyarahkan senjata rakitan yang dimiliki," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017