Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dua pegulat asal Kalimantan Timur yakni Eko Roni dan Inadrah masih menjalani program latihan mandiri di Gedung Gulat Kaltim di Samarinda, sembari menunggu surat panggilan resmi mengikuti pelatnas Asian Games 2018.

Eko Roni ketika ditemui di Samarinda, Minggu, mengatakan latihan pribadi dilakukannya untuk menjaga kondisi fisik dan kebugaran tubuh, sehingga pada saat menjalani pelatnas sudah siap secara fisik dan mental.

"Latihan ringan saja, minimal sekali dalam sehari, baik latihan di atas matras atau fitnes," kata atlet peraih medali emas PON 2016 di kelas 57 kg putra itu.

Meski namanya tetap bertahan untuk berseragam tim nasional, Eko Roni juga menyayangkan terdepaknya tiga rekannya asal Kaltim, yakni M Aliansyah, Hamka dan Dewi Ulfah sesuai dengan SK terbaru Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI).

"Kalau mereka tetap bertahan, minimal kami punya teman dari daerah lebih banyak dan kondisi itu cukup memotivasi kami dalam persaingan meraih prestasi terbaik," jelasnya.

Sementara pegulat putri kelas 53 kg asal Kaltim, Inadrah mengatakan selama beberapa waktu terakhir masih menjalani program latihan rutin dengan sejumlah pegulat lainnya.

"Latihan seperti biasa saja, tidak ada formula khusus karena memang kita bukan persiapan untuk sebuah kejuaraan," katanya.

Berbeda dengan Eko Roni yang sudah kenyang pengalaman bertanding di ajang internasional, Inadrah mengaku perlu masukan yang banyak dari rekan sesama pegulat, pelatih dan juga para senior di olahraga gulat.

"Saya akan terus belajar, dan berusaha memperbaiki diri, karena saya ingin di even Asian Games ini bisa meraih prestasi terbaik untuk tim Indonesia," tegasnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017