Lombok Timur (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menargetkan berkontribusi mendatangkan tiga juta turis asing hingga akhir 2019 melalui berbagai aktivitas BUMN.

"Pemerintah sudah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing sebanyak 20 juta orang hingga akhir 2019. Dari total itu, sebanyak 3 juta orang dari aktivitas BUMN," kata Rini Soemarno usai menyerahkan bantuan untuk petani dan siswa sekolah dasar di Desa Sembalun Bumbung, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Ia mengatakan target tersebut sudah dibahas dalam rapat koordinasi bersama para direktur utama perusahaan di bawah Kementerian BUMN, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (27/1).

Dalam rakor tersebut disepakati pembentukan satuan tugas (satgas) yang akan bersinergi dan berperan aktif membantu pemerintah menambah jumlah wisatawan asing melalui aktivitas group BUMN.

"Bentuk peran yang dilakukan salah satunya tidak terlepas dari konektivitas Garuda sebagai BUMN maskapai penerbangan Indonesia," ujarnya.

Pihaknya juga akan menentukan turis dari negara-negara mana saja yang menjadi target, seperti India, Tiongkok, Jepang, Korea, dan Australia.

Selain itu, kata Rini, perlu dilihat daerah-daerah mana saja yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara. Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui kondisi infrastruktur pendukung pengembangan industri pariwisata nasional.

Begitu juga dengan fasilitas dan kecukupan kamar hotel di masing-masing destinasi wisata. Jika tidak, maka Hotel Indonesia Group, Aerowisata dan Vatagasa, bisa hadir untuk melayani.

"Kami juga perlu mendorong kearifan lokal membantu pembangunan rumah penginapan," ucapnya pula.

Sinergi BUMN, lanjut Rini, juga diarahkan untuk memberikan pelatihan-pelatihan agar masyarakat bisa memberikan pelayanan berkualitas bagi wisatawan yang datang berkunjung ke daerahnya.

BUMN perbankan juga didorong untuk memberikan pembiayaan bagi pengelola restoran dan rumah penginapan.

Ia menambahkan, upaya menarik minat wisatawan asing berkunjung ke Indonesia juga tidak bisa hanya dengan mengandalkan keindahan alam dan pantai.

Tapi perlu ada semacam event olah raga skala internasional, seperti lari maraton. Event tersebut bisa digelar oleh satu sinergi BUMN namun berskala besar, sehingga bisa menarik minat atlet dunia datang ke Indonesia.

"Cara seperti itu sudah dilakukan Thailand melalui event golf internasional dan memberikan devisa 2,5 miliar dolar AS per tahun. Itu juga harus ditargetkan," ujar Rini. (*)

Pewarta: Awaluddin

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017