Penajam (ANTARA Kaltim) - Sejumlah sekolah jenjang SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih terkendala fasilitas komputer untuk melaksanakan ujian nasional berbasis komputer pada 2017.
Beberapa kepala sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara yang ditemui, Jumat, mengaku masih kekurangan komputer untuk bisa melaksanakan UNBK secara serentak, seperti harapan Mendikbud Muhadjir Effendy.
Sekolah di wilayah Penajam Paser Utara yang masih terkendala ketersediaan komputer itu, antara lain SMP Negeri 21, SMA Negeri 8 dan SMK Pelita Gamma.
"Di sekolah kami baru tersedia 30 unit komputer, sedangkan jumlah murid yang akan mengikuti ujian nasional sebanyak 80 orang," kata Kepala SMP Negeri 21 Kabupaten Penajam Paser Utara, Pidie Dawid.
Ia telah melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat mengenai masalah tersebut, dan Disdikpora menyanggupi memenuhi kebutuhan komputer.
"Kalau listrik sudah tersedia 27.000 watt, sekaligus untuk SMA Negeri 8 karena kami sekolah terpadu," tambah Dawid.
Sementara di SMK Pelita Gamma juga baru tersedia 30 unit komputer dari total kebutuhan 60 unit komputer untuk menerapkan UNBK.
"Komputer yang tersedia 30 unit, siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 170 siswa, jadi kami kekurangan 30 unit komputer lagi," ujar Kepala SMK Pelita Gamma Kabupaten Penajam Paser Utara Imam Rahardjo.
Kurangnya fasilitas komputer tersebut cukup mengkhawatirkan sekolah, karena sesuai aturan minimal harus tersedia komputer sebanyak 30 persen dari jumlah peserta UN.
Imam Rahardjo berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk mengatasi kekurangan komputer itu, karena sesuai arahan Mendikbud seluruh instansi pemerintahan mendukung pelaksanaan UNBK 2017.
"Karena kekurangan komputer, kami akan bagi jadi tiga sesi waktu untuk pelaksanaan UN, dan saya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk menutupi kekurangan komputer itu," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Beberapa kepala sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara yang ditemui, Jumat, mengaku masih kekurangan komputer untuk bisa melaksanakan UNBK secara serentak, seperti harapan Mendikbud Muhadjir Effendy.
Sekolah di wilayah Penajam Paser Utara yang masih terkendala ketersediaan komputer itu, antara lain SMP Negeri 21, SMA Negeri 8 dan SMK Pelita Gamma.
"Di sekolah kami baru tersedia 30 unit komputer, sedangkan jumlah murid yang akan mengikuti ujian nasional sebanyak 80 orang," kata Kepala SMP Negeri 21 Kabupaten Penajam Paser Utara, Pidie Dawid.
Ia telah melayangkan surat kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat mengenai masalah tersebut, dan Disdikpora menyanggupi memenuhi kebutuhan komputer.
"Kalau listrik sudah tersedia 27.000 watt, sekaligus untuk SMA Negeri 8 karena kami sekolah terpadu," tambah Dawid.
Sementara di SMK Pelita Gamma juga baru tersedia 30 unit komputer dari total kebutuhan 60 unit komputer untuk menerapkan UNBK.
"Komputer yang tersedia 30 unit, siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 170 siswa, jadi kami kekurangan 30 unit komputer lagi," ujar Kepala SMK Pelita Gamma Kabupaten Penajam Paser Utara Imam Rahardjo.
Kurangnya fasilitas komputer tersebut cukup mengkhawatirkan sekolah, karena sesuai aturan minimal harus tersedia komputer sebanyak 30 persen dari jumlah peserta UN.
Imam Rahardjo berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk mengatasi kekurangan komputer itu, karena sesuai arahan Mendikbud seluruh instansi pemerintahan mendukung pelaksanaan UNBK 2017.
"Karena kekurangan komputer, kami akan bagi jadi tiga sesi waktu untuk pelaksanaan UN, dan saya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk menutupi kekurangan komputer itu," tambahnya. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017