Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menobatkan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili di Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai pangkalan ikan terbaik pertama secara nasional dari 102 PPI di Indonesia.

"Sebelumnya PPI Selili menempati peringkat ketiga nasional setelah Aceh dan Gorontalo. Tapi berdasarkan penilaian pada 2016, kemudian PPI Selili mendapat terbaik pertama nasional dari 102 PPI yang tersebar di Indonesia," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim Nursigit di Samarinda, Senin.

Ia melanjutkan, nilai yang diperoleh PPI Selili mencapai 84,75, disusul PPI di Aceh peringkat kedua dengan nilai 82,25, dan PPI di Jawa Timur di peringkat ketiga dengan nilai 75,25.

Dalam penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, kata Sigit, diantaranya terdapat lima kriteria yang dinilai terkait pengelolaan PPI.

Lima kriteria penilaian atau 5K tersebut meliputi kebersihan, keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kesehatan kerja.

Hal lain yang dinilai adalah kebijakan mengenai dampak lingkungan, sehingga semua kegiatan yang dilakukan di PPI Selili tetap memperhatikan lingkungan setempat.

Kemudian, data produksi yang akurat, jumlah kapal yang mendarat, kemudian alat-alat yang digunakan para nelayan harus ramah lingkungan, fasilitas pendukung PPI seperti pabrik es, termasuk keterbukaan pengelola dalam memberikan informasi kepada publik.

Data akurat yang dimiliki PPI ini antara lain ada 800 pengecer yang menggunakan sepeda motor dan mobil. Mereka membutuhkan ikan sebanyak 40 ton per hari, atau mencapai 1.200 ton per bulan untuk didistribusikan ke pelanggan masing-masing.

Ikan yang didaratkan dan didistribusikan terdiri 44 jenis ikan, yakni tujuh jenis ikan berkulit keras dan 33 jenis ikan berkulit lunak untuk hasil perairan laut.

Sedangkan 25 jenis ikan lainnya terdiri dari tiga jenis ikan berkulit keras dan 22 jenis ikan berkulit lunak untuk hasil perikanan dari perairan umum darat baik sungai, kolam, maupun tambak.

"PPI Selili sudah mendapat nilai terbaik nasional dalam hal pengelolaan, sedangkan kondisi fisiknya perlu perbaikan, makanya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN kemudian mengalokasikan Rp16 miliar, jadi dana tersebut di tahun ini segera digunakan untuk renovasi PPI Selili," ujar Sigit.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017