Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sepanjang tahun 2016, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengawasan Benih Perkebunan (PBP) telah melakukan sertifikasi terhadap 3,45 juta benih tanaman perkebunan di Kaltim.

Benih yang tersertifikasi terdiri 1,67 juta bibit dan 1,39 juta kecambah kelapa sawit, kakao 108 ribu bibit, aren 58 ribu kecambah dan 9 ribu bibit, lada 161 ribu bibit lada dan 47 ribu stek.
Didampingi Kepala UPTD PBP H Sudihardani, Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad mengatakan proses sertifikasi adalah upaya memberikan jaminan bagi masyarakat pekebun terhadap mutu fisik, fisiologis dan genetis benih sawit.

Sebab, menurutnya benih merupakan faktor awal dan kunci utama dalam keberhasilan usaha perkebunan.

"Pentingnya sertifikasi benih perkebunan, khususnya kelapa sawit guna mencegah terjadinya peredaran benih palsu atau tidak bersertifikat yang saat ini kondisinya semakin marak beredar di masyarakat," katanya.
Karenanya petani maupun pengusaha perkebunan harus selalu membeli benih maupun bibit bersertifikat untuk menjamin kualitas benih maupun bibit yang ditanam.

Sebab penggunaan benih ilegal, justru akan merugikan petani dari sisi  waktu, biaya maupun tenaga.

"Jangan sampai sudah tahunan ditanam dan menghabiskan banyak biaya selama pemeliharaan tanaman, ternyata produksi tidak optimal bahkan tidak berbuah karena yang ditanam benih atau bibit palsu," ungkapnya.
Untuk menjamin kualitas benih ataupun bibit khususnya sawit maka masyarakat diminta hanya membeli pada sumber benih resmi yang ditetapkan Kementerian Pertanian.

Di Indonesia  ada 15 perusahaan yang ditetapkan sebagai sumber benih resmi. Yakni , Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan dan PT Socfindo Indonesia Medan serta PT London Sumatera (Lonsum) Medan. PT Bina Sawit Makmur (Sampoerna Agro) Sumatera Selatan dan PT Dami Mas (Sinar Mas Agro Resources and Technology) Riau.
 
Kemudian PT Tunggal Yunus Estate (Asian Agri Group) Riau, PT Tania Selatan (Wilmar International) Sumatera Selatan, PT Bakti Tani Nusantara Batam, PT Sarana Inti Pratama (Salim Grup) Riau dan PT Sasaran Eksan Mekarsari (Mekarsari) Bogor.

Selanjutnya, PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Jakarta, PT ASD Bakrie Oil Palm Seed di Kisaran Sumatera Utara, PT Palma Inti Lestari Riau, PT Perkebunan Nusantara IV Medan dan PT Aneka Sawit Lestari Riau. (Humas Prov kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017