Penajam (ANTARA Kaltim) - Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2017 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, diusulkan naik Rp126.000 menjadi Rp2.556.000 yang sebelumnya pada 2016 Rp2.440.000.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Penajam Paser Utara M Ariadi, saat ditemui di Penajam, Senin, mengatakan besaran usulan UMK 2017 tersebut sudah disepakati oleh perwakilan pengusaha dan pekerja.
"Setelah melalui pembahasan yang cukup alot, akhirnya disepekati bersama kenaikan UMK 2017 sekitar 5,18 persen atau menjadi Rp2.556.000 dari UMK 2016 Rp2.440.000," ungkapnya.
Ariadi menjelaskan perhitungan besaran UMK 2017 tersebut tidak lagi mengacu pada besaran kebutuhan hidup layak, namun menyesuaikan dengan formula produk domestik bruto dan inflasi secara nasional.
Dinsosnaker Kabupaten Penajam Paser Utara telah menyerahkan usulan UMK 2017 tersebut kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk mendapat persetujuan.
"Besaran usulan upah minimum kabupaten 2017 itu, telah kami serahkan ke provinsi pada Kamis pekan lalu, untuk mendapat persetujuan Gubernur Kaltim," kata Ariadi.
Pemberlakuan UMK 2017 tersebut, menurut dia, masih menunggu terbitnya surat keputusan atau SK Gubernur Kaltim tentang penetapan UMK Penajam Paser Utara 2017.
Ariadi menyatakan, penetapan UMK itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Setelah SK Gubernur Kaltim terkait penetapan UMK 2017 terbit, lanjut Ariadi, Dinsosnaker Kabupaten Penajam Paser Utara akan menindaklanjuti dengan mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan UMK Penajam Paser Utara.
"Surat edaran itu akan disebarkan ke seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Penajam Paser Utara, dan wajib menerapkan UMK 2017," ujarnya.
"Sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013, pengusaha wajib melaksanakan UMK yang telah ditetapkan itu, jika tidak melaksanakan dikenakan sanksi denda maksimal Rp400 juta atau penjara paling lama empat tahun," jelas Ariadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Penajam Paser Utara M Ariadi, saat ditemui di Penajam, Senin, mengatakan besaran usulan UMK 2017 tersebut sudah disepakati oleh perwakilan pengusaha dan pekerja.
"Setelah melalui pembahasan yang cukup alot, akhirnya disepekati bersama kenaikan UMK 2017 sekitar 5,18 persen atau menjadi Rp2.556.000 dari UMK 2016 Rp2.440.000," ungkapnya.
Ariadi menjelaskan perhitungan besaran UMK 2017 tersebut tidak lagi mengacu pada besaran kebutuhan hidup layak, namun menyesuaikan dengan formula produk domestik bruto dan inflasi secara nasional.
Dinsosnaker Kabupaten Penajam Paser Utara telah menyerahkan usulan UMK 2017 tersebut kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk mendapat persetujuan.
"Besaran usulan upah minimum kabupaten 2017 itu, telah kami serahkan ke provinsi pada Kamis pekan lalu, untuk mendapat persetujuan Gubernur Kaltim," kata Ariadi.
Pemberlakuan UMK 2017 tersebut, menurut dia, masih menunggu terbitnya surat keputusan atau SK Gubernur Kaltim tentang penetapan UMK Penajam Paser Utara 2017.
Ariadi menyatakan, penetapan UMK itu mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Setelah SK Gubernur Kaltim terkait penetapan UMK 2017 terbit, lanjut Ariadi, Dinsosnaker Kabupaten Penajam Paser Utara akan menindaklanjuti dengan mengeluarkan surat edaran tentang pelaksanaan UMK Penajam Paser Utara.
"Surat edaran itu akan disebarkan ke seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Penajam Paser Utara, dan wajib menerapkan UMK 2017," ujarnya.
"Sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013, pengusaha wajib melaksanakan UMK yang telah ditetapkan itu, jika tidak melaksanakan dikenakan sanksi denda maksimal Rp400 juta atau penjara paling lama empat tahun," jelas Ariadi. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016