Samarinda (ANTARA Kaltim) - Masyarakat diminta tidak terprovokasi peristiwa tragedi bom di Gereja Oikumene Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Siti Qomariah, Senin (14/11) kemarin.
"Masyarakat tentu berharap ketenangan. Kita tunggu saja hasil proses hukumnya. Yang pasti hukum harus ditegakkan dengan adil," kata Qamay, sapaan politikus perempuan F-PAN menanggapi tragedi tersebut.
Dia juga menyampaikan duka mendalam terhadap korban. Qamay berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat bersama-sama bersikap menjaga rasa persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.
Qamay juga mengapresiasi segala langkah yang ditempuh pemerintah maupun aparat keamanan dalam mengambil kebijakan menanggulangi peristiwa teror itu.
"Khawatirnya ada motif adu domba dalam peristiwa tersebut. Oleh karena itu seluruh masyarakat dan umat beragama jangan sampai terprovokasi. Kita semua tak berharap ini terjadi. Semua harus berupaya tenang agar kondisi tetap kondusif sambil menunggu proses hukumnya," ungkapnya. (Humas DPRD kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Siti Qomariah, Senin (14/11) kemarin.
"Masyarakat tentu berharap ketenangan. Kita tunggu saja hasil proses hukumnya. Yang pasti hukum harus ditegakkan dengan adil," kata Qamay, sapaan politikus perempuan F-PAN menanggapi tragedi tersebut.
Dia juga menyampaikan duka mendalam terhadap korban. Qamay berharap pemerintah dan seluruh elemen masyarakat bersama-sama bersikap menjaga rasa persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya," tegasnya.
Qamay juga mengapresiasi segala langkah yang ditempuh pemerintah maupun aparat keamanan dalam mengambil kebijakan menanggulangi peristiwa teror itu.
"Khawatirnya ada motif adu domba dalam peristiwa tersebut. Oleh karena itu seluruh masyarakat dan umat beragama jangan sampai terprovokasi. Kita semua tak berharap ini terjadi. Semua harus berupaya tenang agar kondisi tetap kondusif sambil menunggu proses hukumnya," ungkapnya. (Humas DPRD kaltim/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016