Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang meminta masyarakat di daerah itu agar tetap tenang, menyusul terjadinya ledakan bom di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Minggu sekitar pukul 10. 15 Wita.

"Saya minta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh adanya ledakan bom di Gereja Oikumene," ujar Syaharie Jaang kepada wartawan, usai menjenguk empat korban ledakan bom Gereja Oikumene di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis Samarinda, Seberang, Minggu sore.

Menurutnya, polisi sudah mengendalikan situasi dan terduga pelaku sudah berhasil ditangkap.

Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Minggu pagi sekitar pukul 10. 15 Wita, menyebabkan lima orang terluka, empat diantaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.

Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Olivia Marbon (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).

Sementara, terduga pelaku dengan ciri-ciri berammbut panjang, berhasil ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam.

"Saya sudah berbicara dengan Dirut RSUD IA Moeis dan mengatakan, pokoknya jangan ditanya masalah biaya dan berikan tindakan yang terbaik kepada para korban. Dari keterangan tenaga medis, tiga korban dalam kondisi baik dan tetap bisa bermain tetapi satu korban berada di ruang perawatan sehingga kami belum sempat melihat," ucap Syaharie Jaang.

Atas ledakan bom di Gereja Oikumene tersebut, wali kota Samarinda menyatakan, telah mengintsruksikan kepada seluruh camat dan lurah yang kemudian diteruskan kepada para ketua RT agar segera meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan sistem laporan 1x24 jam.

Wali Kota Samarinda itujuga mengaku meminta camat, lurah, Kapolsek, Danramil serta tokoh masyarakat agar segera melakukan pertemuan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat.

"Dengan kejadian ini, tentu kita harus meningkatkan kewaspadaan dan sistem pelaporan 1x24 jam di setiap RT sangat penting untuk mendeteksi adanya orang-orang yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat," ujarnya.

"Dari instruksi itu, besok (Senin) saya akan meminta laporan dari para camat dan lurah terkait hasil pertemuan malam ini dengan para tokoh masyarakat, Kapolsek dan Danramil," jelas Syaharie Jaang.

Sementara, Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin juga mengimbau masyarakat di daerah itu agar tetap tenang dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kaltim agar tetap tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa. Kami sudah melakkan langkah-langkah terkait kasus bom di Gereja Oikumene," tegas Safaruddin.      (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016