Samarind (ANTARA Kaltim) -  Lifter asal Provinsi Kalimantan Timur Triyatno masih menjadi atlet andalan tim Indonesia pada kejuaraan internasional, meski prestasinya menurun dalam dua ajang besar terakhir.

Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga (PABBSI) Kaltim Sugeng Mochdar kepada wartawan di Samarinda, Selasa, mengatakan Triyanto mendapat panggilan dari Satlak Prima untuk mengikuti pemusatan latihan nasional proyeksi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

Pada Olimpiade 2016 di Rio De Jeneiro, Brazil, lifter kelahiran Lampung itu hanya berada di posisi 10 besar, sementara pada PON XIX/2016 di Bandung juga kalah bersaing dengan lifter Jawa Barat dalam perebutan medali emas.

"Ada dua Lifter Kaltim yang mendapatkan panggilan Satlak Prima, yakni Triyatno dan Edy Kurniawan," jelas Sugeng.

Bagi Triyatno, bergabung dengan pelatnas bukanlah hal yang baru, karena dalam kurun waktu hampir 10 tahun terakhir merupakan langganan timnas di berbagai kejuaraan internasional.

Namun, bagi Edy Kurniawan ini menjadi pengalaman baru, karena ia cukup lama vakum dari timnas setelah cedera yang dialaminya.

"Edy dipanggil gabung pelatnas setelah berhasil menyabet medali emas pada PON Jabar," ujar Sugeng.

Triyatno sudah meluncur ke Jakarta sejak menerima surat panggilan pada Jumat (4/11), sedangkan Edy Kurniawan belum bisa bergabung karena masih terganjal dispensasi dari tempat kerjanya.

"Edy masih menunggu surat dispensasinya dan segera menyusul ke Jakarta begitu suratnya turun," terangnya.

Sugeng menambahkan Satlak Prima tetap memberlakukan sistem promosi degradasi dalam pembentukan tim inti untuk persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

"Kalau misalnya saat di pelatnas performa mereka menurun, mau tidak mau akan digantikan dengan lifter yang lebih baik. Jadi, kami berharap lifter kita ini stabil performanya bahkan meningkat selama mengikuti pelatnas," tegasnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016