Jakarta (ANTARA Kaltim) -  Sejumlah proyek infrastruktur di Kaltim menjadi prioritas pembangunan nasional. Kemajuan pembangunan proyek-proyek infrastruktur strategis itupun dilaporkan Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak langsung kepada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta.

Proyek-proyek yang dilaporkan Gubernur adalah pembangunan jalan trans Kalimantan, pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, pembangunan Jembatan Pulau Balang,  pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, proyek kerjasama dengan Pemerintah Federasi Rusia berupa pembangunan rel kereta api dan sejumlah technopark di Kawasan Industri Buluminung.

Progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), pembangunan kilang minyak di Bontang, Pelabuhan Terminal Petikemas Kariangau di Balikpapan, pembangunan Bandara Samarinda Baru dan pembangunan PLTU 1.000 MW di Kaltim juga dilaporkan Gubernur.

"Sejauh ini proyek berjalan lancar dengan progress yang yang baik. Namun kami tetap membutuhkan perhatian dan dukungan Pak Menko untuk memuluskan proyek-proyek strategis di Kaltim itu," kata Gubernur Awang Faroek yang diterima Menko Perekonomian Darmin Nasution di Kantor Kemenko Perekonomian,beberapa waktu lalu.

Gubernur menjelaskan, sebagian proyek infrastruktur strategis di Kaltim itu dibiayai oleh swasta dalam format public private partnership (PPP). Sementara sebagian yang lain dibiayai oleh APBD Provinsi dan APBN.

"Kami terus dorong kerjasama pemerintah dan swasta dengan pola public private partnership. Kami merasakan, pola ini sangat membantu kami," tegas Awang.

Gubernur memberi contoh. Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda   sesuai SK Menteri Pekerjaan Umum No. 567/KPTS/M/2010 10 November 2010 yang telah menetapkan sebagai Jaringan Jalan Nasional. Proyek ini  awalnya  dikerjakan dengan pembiayaan APBD Kaltim multi years contract/MYC (2010-2013).
 
Pekerjaan yang telah dilakukan berupa pembukaan badan jalan sepanjang 42,75 km dan rigid pavement 5,10 km dengan alokasi anggaran mencapai Rp2 triliun.  Tahun 2015  Seksi 5 dibangun dengan Loan China US$ 65 million dan Seksi I APBD MYC tahap II (2015-2018) senilai Rp1,5 triliun.

Seksi II (Samboja-Palaran 1 = 23,3 km), Seksi III (Samboja- Palaran II = 21,9 km) dan Seksi IV (Palaran-Jembatan Mahkota II = 17,9 km dilakukan dengan  lelang BPJT dimenangi oleh PT. Jasa Marga, PT. Wijaya Karya, PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Bangun Tjipta Sarana. Mereka kemudian menyatu dalam konsorsium Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan nilai investasi pembangunan konstruksi Seksi II, III dan IV sebesar Rp6,5 triliun.

Pembangunan Jembatan Pulau Balang dilaporkan Gubernur dengan bentang pendek sepanjang 470 meter sudah selesai dengan dana APBD, sedangkan bentang panjang 804 meter dalam proses pekerjaan dengan dana APBN 2016 - 2019 sebesar Rp1,6 triliun. Sebagai pendukung masih diperlukan jalan akses dari sisi Balikpapan 14 km dan 26 km.

Gubernur juga melaporkan hasil pertemuannya bersama Presiden Russian Railways Belozyorov sehari sebelumnya. Dimana BUMN Rusia itu sangat berminat untuk membangun rel kereta api dan technopark di Kaltim. Gubernur berharap pemerintah pusat memberikan banyak kemudahan untuk rencana investasi di Kaltim tersebut.

Kemajuan pembangunan KEK MBTK juga dilaporkan. Gubernur menjelaskan,  kawasan ekonomi khusus ini telah disahkan dengan Peraturan Pemerintah  Nomor 85 Tahun 2014. Prioritasnya adalah industri hilir batubara dan kelapa sawit/crude palm oil (CPO).

"Sejumlah investor sudah membangun di KEK MBTK dan masih banyak lagi yang berminat. Trestel untuk pelabuhan CPO dengan dana APBN juga hampir rampung, tapi sayang belum ada tanki timbun CPO. Kami mohon bantuan Pak Menko agar Kementerian Perindustrian segera membangun tanki timbun ini, karena ini akan jadi pemicu. Soal lahan tidak ada masalah, baik untuk kawasan industri maupun kereta api," sebut Awang.

Menko Darmin Nasution memberi respon positif atas laporan yang disampaikan Gubernur. "Kabar menggembirakan bagi saya, jika tidak ada masalah lahan lagi. Ini modal penting untuk membangun," jawab Darmin Nasution, membuka pembicaraan.

Dia juga sangat mengapresiasi langkah Gubernur Awang Faroek yang terus mengembangkan pola PPP dalam pembangunan daerahnya.

"Penerapan pola PPP ini sangat kami harapkan,  agar dana pemerintah yang kecil ini bisa disalurkan untuk hal-hal yang tidak diminati dunia usaha. Yang jelas, kita akan dukung Pak Gubernur, karena Kaltim memang spesial," pungkas Darmin yang segera bergegas untuk rapat lain bersama DPD RI.

Turut mendampingi Gubernur dalam rapat tersebut, Kepala Bappeda Kaltim Zairin Zain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaltim HM Taufik Fauzi, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Salman Lumoindong dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim Tri Murti Rahayu. (Humas Prov Kaltim/sul).

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016