Samarinda (ANTARA Kaltim) - Penembak putri Kalimantan Timur peraih emas PON XIX 2016 di nomor 50 meter Rifle Prone Putri, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba berniat pindah ke provinsi lain pada pentas olahraga nasional empat tahun ke depan.

Menurut Rafika di Samarinda, Selasa, keinginan untuk pindah dari Kaltim tersebut, dengan catatan bila tidak ada perhatian dari Pemerintah Provinsi atas prestasi yang diraihnya.

Di sisi lain lanjut Vika sapaannya, ia juga ingin kosentrasi kembali di pendidikan sebagai salah satu siswa SMU di Depok, DKI Jakarta.

"Kalau memang tidak ada perhatian, lebih baik saya pindah dan kembali lagi ke DKI Jakarta," kata Rafika usai meraih emas PON kemarin.

Pernyataan Rafika dibenarkan oleh manajer menembak Kaltim, Sarwono Hidayat yang mengatakan bahwa Vika akan mundur dari tim Kaltim bila tidak ada perhatian dari Pemerintah Provinsi atau KONI setempat.

Ia mengatakan bahwa kekecewaan para atlet ini mulai muncul saat awal persiapan pemusatan latihan daerah, karena hampir semua peralatan cabang menembak belum tersedia, termasuk dengan peluru untuk menjalankan program latihan sehari-hari.

"Kami sempat mengalami kesulitan di awal Puslatda, karena kebutuhan peluru cukup vital untuk latihan," katanya.

Fenomena atlet berprestasi berniat hengkang dari Kalimantan Timur memang pernah terjadi di PON sebelumnya, tercatat pada tahun 2014 kemarin lifter nasional Eko Yuli Irawan telah resmi berpindah ke Jawa Timur.

Padahal Eko Yuli bukan hanya sekedar aset daerah, melainkan sudah merupakan atlet andalan nasional dan di Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil berhasil meraih medali perak untuk Timnas Indonesia.

Sebelumnya usai PON 2008, juga terjadi mutasi sejumlah atlet peraih emas untuk Kaltim di antaranya Rini Budiarti (atletik), Uyun Muzizah (balap sepeda).      (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016