Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kredit untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Timur dari perbankan pada Januari-Juli 2016 mencapai Rp20,39 triliun dan mencerminkan pertumbuhan positif usaha kecil dan menengah.

"Pada 2015 UMKM Kaltim mampu menyerap kredit dari perbankan sebesar Rp20,64 triliun. Tapi hingga Juli tahun ini kredit yang terserap sudah mencapai Rp20,39 triliun. Berarti hingga akhir tahun ini nilainya bisa bertambah," ujar Deputi Kepala Bank Indonesia Kpw Provinsi Kaltim Harry Aginta di Samarinda, Kamis.

Secara global, pemanfaatan kredit tersebut dimanfaatan untuk dua hal, yakni sebagai modal kerja plus konsumsi senilai Rp13,76 triliun, kemudian untuk biaya investasi senilai Rp6,62 triliun.

Sedangkan jika dirinci per kegiatan ekonomi antara lain kredit untuk pertanian pada 2015 terserap Rp1,75 triliun dan hingga Juli 2016 terserap mencapai Rp1,81 triliun.

Kemudian serapan untuk kredit konstruksi pada 2015 sebesar Rp2,75 triliun dan pada 2016 terserap Rp2,55 triliun, untuk kredit perdagangan skala menengah pada 2015 terserap Rp9,62 triliun dan pada 2016 serapannya naik menjadi Rp9,89 triliun.

Untuk modal kerja transportasi dan komunikasi pada 2015 terserap Rp1,57 triliun dan pada 2016 terserap Rp1,28 triliun, untuk kredit jasa kemasyarakatan pada 2015 terserap Rp1,28 triliun dan hingga Juli 2016 terserap Rp1,23 triliun.

Ada pula kredit untuk industri pengolahan yang pada 2015 menyerap modal kerja Rp638 miliar dan pada 2016 menyerap Rp745 miliar, kemudian subsektor akomodasi dan makan minum pada 2015 menyerap modal Rp619 miliar dan hingga Juli 2016 terserap Rp651 miliar.

"Nilai kredit untuk UMKM dari tahun ke tahun terus meningkat, seperti pada 2012 terserap Rp15,77 triliun, pada 2013 terserap Rp18,35 triliun, pada 2014 termanfaatkan Rp19,25 triliun, pada 2015 sebesar Rp20,64 triliun dan hingga Juli sudah terserap Rp20,39 triliun," kata Harry.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016