Bandung (ANTARA Kaltim) - Tim judo DKI Jakarta memilih mengundurkan diri dari arena pertandingan cabang olahraga judo PON XIX/2016, Senin, yang pada hari terakhir ini mempertandingkan nomor beregu putra dan putri.
Pelatih tim judo DKI Jakarta Djamiat Kamal ditemui di lokasi pertandingan GOR Saparua, Bandung, menjelaskan alasan pengunduran timnya karena pertandingan judo PON 2016 tidak berjalan secara sportif dan sangat nampak memberikan keuntungan bagi tim tuan rumah.
Seharusnya pada hari terakhir tersebut, tim DKI akan berlaga di nomor beregu putra dan putri, namun tim DKI akhirnya dinyatakan kalah oleh panitia pertandingan karena memutuskan mundur.
"Banyak keputusan wasit yang sangat merugikan tim daerah lain, tapi justru sebaliknya pihak tuan rumah yang diuntungkan. Salah satu contoh di nomor kata, seharusnya di nomor seni itu kami minimal dapat satu emas, tapi nyatanya lepas," jelasnya.
Djamiat mengaku kecewa dan sangat menyesalkan ajang besar olahraga seperti PON harus dicederai oleh tindakan yang kurang sportif dan melupakan tujuan olahraga sesungguhnya.
"Bayangkan, kami telah melakukan persiapan selama empat tahun, dengan biaya yang tidak sedikit dan toh pada akhirnya menerima fakta yang tidak baik. Jujur kalau pandangan saya mendingan menjadi juara yang sejati dibandingkan hanya akal-akalan," katanya.
Judoka DKI Jakarta Gregory Ignatiao menambahkan buat apa terpasangan tulisan kunjung tinggi sportivas di sekitar pertandingan, kalau faktanya pertandingan sendiri tidak berjalan dengan sportif.
"Dibilang kecewa tentu kami para atlet kecewa, utamanya saya yang merasa menjadi korban ketika turun di kelas bebas," jelasnya.
Sementara itu, delegasi teknis Judo PON XIX 2016 Hendri Yuzano mengatakan panita pertandingan sudah berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin.
Adapun protes yang disampaikan oleh peserta atau kontingen seharusnya juga dilandasi aturan dan prosedur pertandingan, karena penyelenggara juga memberikan kesempatan peserta dan kontingen melayangkan protes sebelum hasil pertandingan diumumkan.
"Seperti tim Jatim melayangkan protes ketika pertandingan sudah berakhir, besoknya baru protes dan meminta rekaman pertandingan, padahal hasil kejuaraan sudah diumumkan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Pelatih tim judo DKI Jakarta Djamiat Kamal ditemui di lokasi pertandingan GOR Saparua, Bandung, menjelaskan alasan pengunduran timnya karena pertandingan judo PON 2016 tidak berjalan secara sportif dan sangat nampak memberikan keuntungan bagi tim tuan rumah.
Seharusnya pada hari terakhir tersebut, tim DKI akan berlaga di nomor beregu putra dan putri, namun tim DKI akhirnya dinyatakan kalah oleh panitia pertandingan karena memutuskan mundur.
"Banyak keputusan wasit yang sangat merugikan tim daerah lain, tapi justru sebaliknya pihak tuan rumah yang diuntungkan. Salah satu contoh di nomor kata, seharusnya di nomor seni itu kami minimal dapat satu emas, tapi nyatanya lepas," jelasnya.
Djamiat mengaku kecewa dan sangat menyesalkan ajang besar olahraga seperti PON harus dicederai oleh tindakan yang kurang sportif dan melupakan tujuan olahraga sesungguhnya.
"Bayangkan, kami telah melakukan persiapan selama empat tahun, dengan biaya yang tidak sedikit dan toh pada akhirnya menerima fakta yang tidak baik. Jujur kalau pandangan saya mendingan menjadi juara yang sejati dibandingkan hanya akal-akalan," katanya.
Judoka DKI Jakarta Gregory Ignatiao menambahkan buat apa terpasangan tulisan kunjung tinggi sportivas di sekitar pertandingan, kalau faktanya pertandingan sendiri tidak berjalan dengan sportif.
"Dibilang kecewa tentu kami para atlet kecewa, utamanya saya yang merasa menjadi korban ketika turun di kelas bebas," jelasnya.
Sementara itu, delegasi teknis Judo PON XIX 2016 Hendri Yuzano mengatakan panita pertandingan sudah berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin.
Adapun protes yang disampaikan oleh peserta atau kontingen seharusnya juga dilandasi aturan dan prosedur pertandingan, karena penyelenggara juga memberikan kesempatan peserta dan kontingen melayangkan protes sebelum hasil pertandingan diumumkan.
"Seperti tim Jatim melayangkan protes ketika pertandingan sudah berakhir, besoknya baru protes dan meminta rekaman pertandingan, padahal hasil kejuaraan sudah diumumkan," jelasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016