Samarinda (ANTARA Kaltim)- Potensi pemasukan daerah di semua sektor diharapkan mampu menarik Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengingat, saat ini Kaltim dan sejumlah daerah lain tengah mengalami kemerosotan perekonomian akibat defisit anggaran.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Kaltim, Martinus. Dia mengatakan banyak potensi pendapatan yang selama ini belum tergarap optimal. Misalkan pada sektor retribusi pajak. Karena pajak merupakan salah satu komponen yang dapat memberikan pemasukan daerah yang signifikan.
 
"Dalam retribusi pajak terdapat pula komponen lain yang jauh lebih besar. Jangan tertuju hanya pada satu sektor. Ada pajak kendaraan, pajak bumi bangunan, serta pajak parkir dan sektor lainnya yang bisa digenjot maksimal agar naik signifikan," katanya

Ia menerangkan penetapan target pada setiap unit, sebagai penghasil sumber pendapatan tidak boleh bersifat linier saja dan tanpa inovasi. Penambahan target yang lebih besar kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menghasilkan sumber pendapatan lebih besar bisa dilakukan.
 
Misalnya, menaikkan target pendapatan SKPD yang setiap tahun dapat menghasilkan lebih dari pada target yang sudah ditentukan. Kenaikan target harus sesuai dengan persentase hasil yang didapat.

Selain itu, politikus PDIP tersebut menilai pengawasan sistematis terhadap pola pemungutan retribusi agar tidak terjadi kebocoran juga wajib dilakukan. Kebocoran pendapatan terjadi karena sistem pengawasan lemah yang tidak terkontrol. Untuk menekan kebocoran tersebut, pembayaran melalui sistem online harus diberlakukan sesegera mungkin.

"Saya melihat SKPD belum signifikan menyempurnakan sebuah sistem untuk mengatur pendapatan daerah, ketakutannya akan menjadi lahan bagi oknum. Sebab itu, pembayaran pendapatan tidak boleh lagi melalui pembayaran tunai," katanya. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016