Samarinda (ANTARA Kaltim) - Petinju kelas berat Kalimantan Timur Rendi Farisa dipastikan dicoret dari daftar skuat PON XIX/2016, karena absen mengikuti program pelatihan dalam sebulan terakhir.
Ketua Persatuan Tinju Amatir Nasional Kaltim Nasir Balfas di Samarinda, Selasa, mengatakan bahwa petinju kelas 100 kg tersebut tidak mengirimkan surat resmi pengunduran diri, namun berdasarkan informasi lebih memilih mempersiapkan diri mengikuti seleksi sebagai prajurit TNI.
"Ini hanya informasi saja bahwa dia akan mengikuti seleksi masuk TNI, dan karena sudah lama tak bergabung dengan tim maka dipastikan bahwa Rendi akan dicoret dari skuat Kaltim," katanya.
Saat ini, petinju Kaltim menjalani latihan di Sukabumi, Jawa Barat, untuk beradaptasi dengan venu PON 2016.
"Mereka ke Jawa Barat sejak 5 September 2016. Pertandingan tinju digelar 19-27 September di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat," ujarnya.
Nasir mengakui bahwa peluang Rendi bersaing di zona medali PON 2016 sebenarnya cukup terbuka lebar, mengingat sedikitnya pesaing yang berlaga di kelas berat.
Bahkan Nasir mengatakan Rendi punya kans untuk meraih emas, bila tetap konsisten menjalani program latihan dan ikut bertanding di ajang pesta olahraga empat tahunan tersebut.
"Apa boleh buat kami harus membuat keputusan, Rendi kami coret dan kami mempersiapkan petinju yang lain," jelasnya.
Dengan absennya Rendi, maka petinju Kaltim yang dipersiapkan mengikuti PON 2016 hanya tinggal sembilan orang, yang terdiri atas lima petinju putra dan empat petinju putri.
Nasir masih optimistis tanpa adanya Rendi tim Kaltim dapat memenuhi targetan emas KONI Kaltim yakni minimal dua medali emas.
"Kami punya lima petinju yang punya peluang meraih medali emas, tapi kami akan fokus dulu mengejar dua emas, dan kalau itu sudah tercapai maka kamia akan lebih `enjoy` untuk mencari emas tambahan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Ketua Persatuan Tinju Amatir Nasional Kaltim Nasir Balfas di Samarinda, Selasa, mengatakan bahwa petinju kelas 100 kg tersebut tidak mengirimkan surat resmi pengunduran diri, namun berdasarkan informasi lebih memilih mempersiapkan diri mengikuti seleksi sebagai prajurit TNI.
"Ini hanya informasi saja bahwa dia akan mengikuti seleksi masuk TNI, dan karena sudah lama tak bergabung dengan tim maka dipastikan bahwa Rendi akan dicoret dari skuat Kaltim," katanya.
Saat ini, petinju Kaltim menjalani latihan di Sukabumi, Jawa Barat, untuk beradaptasi dengan venu PON 2016.
"Mereka ke Jawa Barat sejak 5 September 2016. Pertandingan tinju digelar 19-27 September di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat," ujarnya.
Nasir mengakui bahwa peluang Rendi bersaing di zona medali PON 2016 sebenarnya cukup terbuka lebar, mengingat sedikitnya pesaing yang berlaga di kelas berat.
Bahkan Nasir mengatakan Rendi punya kans untuk meraih emas, bila tetap konsisten menjalani program latihan dan ikut bertanding di ajang pesta olahraga empat tahunan tersebut.
"Apa boleh buat kami harus membuat keputusan, Rendi kami coret dan kami mempersiapkan petinju yang lain," jelasnya.
Dengan absennya Rendi, maka petinju Kaltim yang dipersiapkan mengikuti PON 2016 hanya tinggal sembilan orang, yang terdiri atas lima petinju putra dan empat petinju putri.
Nasir masih optimistis tanpa adanya Rendi tim Kaltim dapat memenuhi targetan emas KONI Kaltim yakni minimal dua medali emas.
"Kami punya lima petinju yang punya peluang meraih medali emas, tapi kami akan fokus dulu mengejar dua emas, dan kalau itu sudah tercapai maka kamia akan lebih `enjoy` untuk mencari emas tambahan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016