Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing mengusulkan penambahan kekuatan personel untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia dengan negara bagian Sabah, Malaysia.

"Dari evaluasi yang kami lakukan, kita perlu 10 pos baru di perbatasan Kabupaten Malinau dengan Sabah," kata Mayjen TNI Johny L Tobing kepada wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat.

Dengan kebutuhan personel sekurangnya 20 orang pada setiap pos penjagaan, lanjut Pangdam, maka diperlukan lebih kurang 200 orang prajurit untuk mengisi pos-pos baru tersebut dan usulan tersebut segera disampaikan kepada Panglima TNI.

Menurut Pangdam, pos-pos penjagaan baru itu, seperti halnya semua pos TNI di perbatasan adalah tanda kehadiran negara. Keberadaan personel TNI dan pos penjagaan akan memberikan rasa aman kepada rakyat yang tinggal di wilayah perbatasan negara.

"Meskipun tugas pokok TNI di perbatasan itu menjaga patok perbatasan agar tidak bergeser atau digeser, tetapi kami tidak tinggal diam dengan permasalahan yang ada di kawasan itu," jelas Pangdam.

Topografi wilayah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, termasuk batas dengan Malaysia, sampai saat ini masih didominasi hutan-hutan lebat dan sebagian besarnya belum dieksplorasi.

Hampir 80 persen wilayah tersebut adalah kawasan konservasi Taman Nasional Kayan Mentarang dan juga bagian dari kawasan konservasi "Heart of Borneo", kawasan yang disepakati oleh empat negara di Pulau Kalimantan.

Pada awal September 2016, Pangdam Mulawarman mengunjungi sejumlah pos penjagaan di perbatasan Indonesia-Malaysia dan menyempatkan diri menginap semalam di setiap pos, serta makan bersama prajurit dan tidur di "veldbed" atau tempat tidur lapangan.

"Saya harus tahu kondisi susah dan senang prajurit saya, dan masalah-masalah yang mereka hadapi di lapangan," katanya.

Saat ini, tambahnya, wilayah perbatasan di bagian Kalimantan Utara dijaga satu batalyon TNI dan satu batalyon lagi di sepanjang Kalimantan Barat dengan negara bagian Sarawak.

Perbatasan darat itu membentang sepanjang 2.019 kilometer dari Tanjung Batu di ujung barat laut Kalimantan Barat, lalu mengikuti puncak-puncak Pegunungan Schwanner hingga ke Laut Sulawesi di sebelah timur. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016