Samarinda (ANTARA Kaltim) - KONI Provinsi Kalimantan Timur tetap yakin cabang olahraga gulat bisa menjadi lumbung medali emas pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional XIX Tahun 2016 di Jawa Barat.
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya di Samarinda, Rabu, mengatakan dalam tiga penyelenggaraan PON sebelumnya (2004, 2008 dan 2012), gulat selalu menjadi penyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Kaltim dibanding cabang olahraga lainnya.
Dari cabang olahraga gulat yang berkekuatan 24 orang atlet, KONI Kaltim menargetkan sebanyak 15 medali emas.
"Pada PON 2012, tim gulat mampu meraih 14 medali emas. Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan, makanya hingga saat ini kami tetap menempatkan gulat sebagai cabang olahraga prioritas," jelasnya.
Sekretaris Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim Sumarlani mengatakan persiapan yang dilakukan tim gulat menghadapi PON 2016 lebih baik dibanding sebelumnya.
Selain dibantu pelatih asing asal Bulgaria, Marian Nedkov Avramov, tim gulat Kaltim juga telah menjalani dua kali uji coba ke Korea Selatan dan Bulgaria.
"Saat PON 2012, tim gulat hanya ditangani pelatih lokal, tapi bisa juara umum. Kali ini dengan ditangani pelatih asing, logikanya kami harus bisa meraih prestasi lebih baik dibandingkan PON sebelumnya," ujarnya.
Bahkan, lanjut Sumarlani, tim gulat Kaltim saat ini mendapatkan rekan latihan lima atlet asal Bulgaria yang diajak sang pelatih, usai menjalani uji tanding di Eropa.
Kendati sejumlah pegulat senior Kaltim seperti Badriansyah dan Rudiansyah telah pensiun, namun regenerasi pegulat junior di bawahnya tetap menunjukan performa terbaik untuk ukuran nasional.
Sejumlah pegulat Kaltim seperti M Aliansyah, Eko Roni, Rustang, Iqbal, dan Kusnohadi masih menjadi pegulat terbaik di kelasnya pada tingkat nasional.
Belum lagi kekuatan pegulat Putri Kaltim seperti Dewi Ulfah dan Inadrah yang terus meraih medali emas pada setiap kejurnas.
"Yang pasti, tugas kami untuk mewujudkan target emas tidaklah mudah, namun kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan prestasi terbaik di ajang PON 2016 mendatang," tegas Sumarlani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya di Samarinda, Rabu, mengatakan dalam tiga penyelenggaraan PON sebelumnya (2004, 2008 dan 2012), gulat selalu menjadi penyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Kaltim dibanding cabang olahraga lainnya.
Dari cabang olahraga gulat yang berkekuatan 24 orang atlet, KONI Kaltim menargetkan sebanyak 15 medali emas.
"Pada PON 2012, tim gulat mampu meraih 14 medali emas. Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan, makanya hingga saat ini kami tetap menempatkan gulat sebagai cabang olahraga prioritas," jelasnya.
Sekretaris Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kaltim Sumarlani mengatakan persiapan yang dilakukan tim gulat menghadapi PON 2016 lebih baik dibanding sebelumnya.
Selain dibantu pelatih asing asal Bulgaria, Marian Nedkov Avramov, tim gulat Kaltim juga telah menjalani dua kali uji coba ke Korea Selatan dan Bulgaria.
"Saat PON 2012, tim gulat hanya ditangani pelatih lokal, tapi bisa juara umum. Kali ini dengan ditangani pelatih asing, logikanya kami harus bisa meraih prestasi lebih baik dibandingkan PON sebelumnya," ujarnya.
Bahkan, lanjut Sumarlani, tim gulat Kaltim saat ini mendapatkan rekan latihan lima atlet asal Bulgaria yang diajak sang pelatih, usai menjalani uji tanding di Eropa.
Kendati sejumlah pegulat senior Kaltim seperti Badriansyah dan Rudiansyah telah pensiun, namun regenerasi pegulat junior di bawahnya tetap menunjukan performa terbaik untuk ukuran nasional.
Sejumlah pegulat Kaltim seperti M Aliansyah, Eko Roni, Rustang, Iqbal, dan Kusnohadi masih menjadi pegulat terbaik di kelasnya pada tingkat nasional.
Belum lagi kekuatan pegulat Putri Kaltim seperti Dewi Ulfah dan Inadrah yang terus meraih medali emas pada setiap kejurnas.
"Yang pasti, tugas kami untuk mewujudkan target emas tidaklah mudah, namun kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan prestasi terbaik di ajang PON 2016 mendatang," tegas Sumarlani. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016