Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Desa di Provinsi Kalimantan Timur yang telah memiliki profil desa masih minim dengan kisaran 40 persen, sedangkan selebihnya yang 60 persen belum ada, padahal keberadaannya sangat penting untuk keperluan pembangunan dan hal lain.

"Masih banyak kepala desa yang menganggap pembuatan buku profil tentang desa bukan hal prioritas, padahal pemerintah sangat membutuhkan profil untuk perencanaan pembangunan," ujar Kabid Ketahanan dan Sosial Budaya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim, Musa Ibrahim di Samarinda, Selasa (9/8)

Selain untuk kepentingan pembangunan, lanjutnya, profil desa juga penting untuk kebutuhan lain. Misalnya, jika di suatu desa terjadi bencana alam, maka pemerintah tinggal melihat profil desa itu untuk mengetahui kondisi sebelum bencana demi keperluan evakuasi dan pertolongan pertama.

Ini karena dari profil desa bisa diketahui berapa jumlah balita, berapa jumlah anak-anak, berapa jumlah manusia usia lanjut, maupun jumlah penduduk total, sehingga pemerintah maupun lembaga terkait bisa menghitung jumlah bantuan pertama baik makanan, obat-obatan, pakaian bayi, kebutuhan bayi, maupun kebutuhan untuk manula.

Di sisi lain, dari topografi desa yang telah dituangkan dalam bentuk profil desa juga bisa dengan mudah dipetakan untuk pertolongan pertama, sehingga seharusnya profil merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi tiap desa.

Menurutnya, siapapun tidak ingin di suatu desa maupun suatu lingkungan terjadi bencana, tetapi sebagai langkah antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tentu semua alternatif harus dipersiapkan. Sedangkan untuk pemetaan itu bisa dilihat melalui profil desa.

Dari profil desa, lanjutnya, pemerintah juga akan dengan mudah memetakan rencana pembangunan jangka menengah maupun jangkan panjang, baik pembangunan yang bersifat khusus desa maupun untuk kepentingan pembangunan kawasan yang melibatkan dua desa maupun lebih yang saling berdekatan.

Ia juga berkeinginan ke depan profil desa bukan hanya dapat dilihat secara fisik melalui buku yang dikirim, namun diupayakan dapat dilihat dalam jaringan (online) sehingga sekali klik melalui komputer maupun smartphone, sudah kelihatan kondisi dan potensi yang ada di masing-masing desa.

"Saat ini sudah ada beberapa desa yang sudah terkoneksi melalui online atau yang dikenal dengan Desa Online. Namun masih banyak yang belum memiliki. Inilah tugas BPMPD bersama pemerintah pusat mendorong agar semua desa kelak bisa diakses secara online," kata Musa.(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016