Samarinda (ANTARA Kaltim) - Permasalahan lubang galian bekas tambang mengisahkan isak tangis para orangtua korban. Salah satu dari sekian banyak korban yang telah terdata Pansus pembahas Reklamasi dan Investigasi Kegiatan/Korban Batu Bara DPRD Kaltim yakni berjumlah 19 orang.

Hal tersebut tersampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pansus bersama Jatam Kaltim, Distamben Kaltim, BLH Kaltim, Polres Samarinda dan  Polres Kukar serta para orangtua korban terkait kasus lubang tambang di Kaltim, Selasa (2/8).

Dipertemuan tersebut, Nur Aeni ibu kandung dari Almarhum Ardi mengungkapkan jika kejadian atas meninggalnya Ardi bukan karena tenggelam di lubang tambang. Nur Aeni beserta suami yang mendampinginya menduga terdapat motif lain yang menjadi penyebabnya atas kecemburuan sosial kepada orangtua korban.

"Sampai detik ini, saya tidak pernah mengetahui dan mendapatkan penjelasan secara pasti meninggalnya anak saya. Setelah meninggal, Wakil Wali Kota Samarinda kemudian pihak perusahaan datang. Memberikan uang senilai Rp 10 juta kepada saya sebagai bentuk bela sungkawa dan meminta untuk tidak mempermasalahkan permasalahan ini kembali," ungkap Nur Aeni.

Ketua Pansus Muhammad Adam Sinte menyikapi serius permasalahan pertambangan yang ada di wilayah Kaltim. Upaya investigasi kepada para korban dan sejauh mana perusahaan melakukan tanggung jawab, baik secara moral maupun material menyikapi permasalahan pertambangan terus dilakukan. Pansus tentu akan melakukan peninjauan secara langsung terhadap aduan masyarakat Kaltim atas perusahaan pertambangan nakal dan merugikan warga.

Adapun pertemuan dihadiri Wakil Ketua Pansus Irwan Faisyal HP dan Anggota Pansus lain yakni Yahya Anja, Zainal Haq, Jahidin, Muhammad Samsun, Gamalis, Syarifah Fatimah Alaydrus dan Marthinus.

"Pansus meminta kepada pihak kepolisian melakukan ekspose terhadap kasus-kasus kepada publik mengenai perkembangan persoalan tambang yang sedang ditangani. Serta memberikan data-data dari keseluruhan jumlah lubang tambang yang telah reklamasi maupun sebaliknya kepada Sistamben Kaltim," tegas Adam. (Humas DPRD Kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016