Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota DPRD Kaltim, Siti Qomariah, mengingatkan kepada masyarakat Kalimantan Timur untuk waspada terhadap maraknya permainan game Pokemon GO, yang sudah beredar luas dimasyarakat Kalimantan Timur.

Menurut Siti Qomariah di Samarinda, Senin, permainan yang dikeluarkan oleh Niantic ini yang kini jadi tren di seluruh dunia ini, tanpa disadari bisa merugikan orang lain, dan bahkan bisa membahayakan keselamatan nyawa manusia.

"Contohnya, bermain Pokemon Go saat berkendara, berhenti di tengah jalan untuk menangkap Pokemon.Selain membahayakan diri sendiri, juga mengganggu orang lain," bebernya.

Dengan bahaya yang tidak disadari tersebut Qamay mengaharapkan khususnya para pemain game tersebut harus tetap waspada dengan lingkungan sekitar, utamanya saat berkendara di jalan raya.

"Jujur saya sendiri tidak mengira permainan Pokemon-Go ini akan se-booming ini. Menurut saya, permainan augmented reality itu jarang dan kebetulan permainan ini menggunakan Pokemon yang pernah populer sebelumnya, sehingga banyak orang yang penasaran," kata Qomay, sapaan akrabnya.

Padahal lanjut Qamay berdasarkan informasi, pembuat game tersebut yakni Niantic sudah memperingatkan penggunanya untuk siaga setiap saat dan waspada terhadap lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sayangnya, fakta dilapangan khususnya di Kaltim, masih banyak pemain yang tidak memperhatikan lingkungan sekitar sehingga bisa merugikan diri sendiri dan orang sekitar.

Sementara itu, beberapa informasi dari media massa mengatakan permainan ini disebut sebagai perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid guna memetakan setiap sudut wilayah negara-negara dimana para user mengaktifkannya.

Permainan ini juga memanfaatkan para gamers dalam menjalankan agenda maping intelijen NWO untuk memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat game yang mengkoneksikan fitur kamera, maps dan data selular.

"Jika ini benar, ini akan sangat berbahaya bagi negara kita, sebut anggota komisi I ini.

Ditambahkannya,jika hal itu baru menggunakan sistem google earth yang hanya mencitrakan bentuk datar dari atas satelit, lalu bagaimana jika sistem tersebut semakin sempurna dengan metode yang tak diduga-diduga dapat mengumpulkan data fisik 3D faktual lewat sebuah aplikasi game.

"Bayangkan jika para menteri-menteri, jenderal-jenderal, perwira-perwira tinggi,tentara/polisi, anggota dewan, serta seluruh perangkat pegawai negeri sipil ikut latah memainkan game tersebut. Berapa banyak rahasia data citra fisik yang bisa didapatkan gratis oleh provider game yang telah bekerjasama dengan institusi intelijen dunia . Lebih baik sekalian tidak memainkan permainan yang mengancam negara dan diri sendir,"tegasnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016