Samarinda, 10/7 (Antara) - Pemerintah Kota Samarinda akan mempertahankan jalur hijau di hulu Sungai Karang Mumus (SKM) yang dikenal oleh pemerhati lingkungan dengan nama "Keinan Kanopi", agar keberadaannya tidak dirusak warga seperti di bagian hilir.    
   
"Pertama-tama saya akan menghadap Bapak Wali Kota Samarinda untuk membahas masalah ini. Kemudian saya akan mengumpulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk mempertahankannya," ujar Plt Sekretaris Kota Samarinda Hermanto saat berwisata menyusuri SKM mengisi libur lebaran di Samarinda, Minggu.
   
Saat menyusuri SKM Minggu ini, Hermanto menyewa dua perahu yang disiapkan warga setempat untuk wisata. Ia juga mengajak istri dan anak-anaknya serta sejumlah rekan untuk menikmati keindahan bagian hulu SKM yang memang masih asri.
   
Bila perlu, lanjut dia, jalur hijau yang berfungsi sebagai kanopi di SKM tersebut akan ditambah sehingga akowisata atau tempat wisata alam di Samarinda dapat bertambah, apalagi di kota ini masih minim tempat tujuan wisata.
   
Jalur hijau atau Keinan Kanopi yang padat di hulu SKM panjangnya hanya sekitar 500 meter, tetapi jika ditambah dengan deretan kanopi yang terputus-putus, panjangnya sekitar 1 kilometer.
   
"Baru kali ini saya berwisata di SKM. Sebelumnya saya hanya mendengar khabar dari orang bahwa di hulu SKM masih ada tempat yang indah untuk dikunjungi. Setelah saya datang langsung, ternyata memang benar, pemandangannya masih asri dan alami. Kita harus mempertahankan kanopi ini," ucap Hermanto.
   
Apabila jalur hijau di hulu SKM yang berfungsi sebagai kanopi peneduh itu tidak dilindungi, bisa dipastikan dalam waktu beberapa tahun ke depan akan ditebang oleh warga baik untuk perumahan, perkebunan, maupun untuk kebutuhan lain yang tidak ramah lingkungan.
   
Sementara Misman, pemerhati SKM Samarinda sekaligus Ketua Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) SKM mengatakan, saat ini telah ada beberapa bibit pohon khas Kalimantan yang sudah siap ditanam di tepi SKM, khususnya di bagian hulu.
   
Pohon tersebut memang masih kurang jika untuk ditanam di sepanjang tepi SKM yang panjangnya mencapai 34,7 kilometer, namun demikian jumlah itu tetap bermanfaat untuk menambah jalur hijau untuk menambah kanopi yang hingga kini kondisinya memang masih banyak yang gersang.
   
Saat menanam bibit pohon beberapa hari ke depan, lanjut Misman, pihaknya akan berkoordinasi dengan Ketua RT setempat sekaligus minta izin. Tujuannya adalah agar pohon yang ditanam bisa sama-sama dijaga sampai tumbuh besar.
  
 "Menanam itu jauh lebih mudah ketimbang menjaga. Sedangkan rumah kami jauh lokasi yang ditanam, jadi harus melibatkan warga setempat untuk menjaga. Paling tidak lurah dan Ketua RT mengetahui adanya penanaman sehingga bisa sama-sama memelihara," kata Misman. *

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016