Samarinda (ANTARA Kaltim) - Jamaah Shalat Idul Fitri di Masjid Jami Babul Hafizhah atau Masjid Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, meluber sampai ke jalan raya DI Panjaitan dan Jalan PM Noor, setelah bagian dalam dan halaman masjid dipenuhi jamaah.

"Ya, gak apa-apa, kita di jalanan ini saja, kita ikuti barisan orang-orang itu. Kalau belum wudhu, itu masuk saja ke samping masjid, masih ada jalan yang bisa dilewati," kata Teguh, seorang jamaah yang mengajak teman-temannya shalat di Masjid Temindung Samarinda.

Dua orang panitia masjid tampak mengalihkan arus lalu lintas dari arah Mugirejo yang hendak ke pusat kota melewati Simpang Tiga Temindung, diarahkan melalui Jalan Bukit Alaya tembus ke Jalan Sentosa agar jamaah yang meluap di Jalan DI Panjaitan tidak terganggu.

Begitu pula kendaraan dari arah perkotaan baik mulai Jalan Pemuda maupun Jalan Sentosa juga dialihkan melalui Jalan Bukit Alaya.

Sedangkan dari arah Sempaja tampak sepi, tidak ada kendaraan yang melintas, kecuali mereka yang ingin shalat di masjid itu, namun tidak kebagian tempat sehingga mereka menghampar koran dan sajadah di Jalan PM Noor.

Sementara itu, dalam khutbah Shalat Id oleh Ustaz H Mursyid disampaikan bahwa setiap manusia seharusnya banyak bersyukur kepada Allah SWT karena setiap saat diberi kenikmatan tak terhingga. Kenikmatan yang paling besar adalah nikmat sehat, tapi justru nikmat ini yang jarang disadari oleh banyak orang.

Ia juga mengatakan bahwa hari ini semua umat Islam merayakan kemenangan berupa Hari Raya Idul Fitri 1437 H, setelah sebulan berpuasa menahan hawa nafsu.

Pelajaran menahan lapar, haus, amarah selama Ramadhan bisa menjadi pelajaran berharga tiap individu, antara lain bisa merasakan penderitaan orang lain yang susah makan karena kemiskinan sehingga muslim yang hidupnya berkecukupan tergerak hatinya untuk membantu, termasuk mampu menolak atau menjauhkan berbagai tindak kejahatan.

"Di hari yang fitri ini, marilah kita saling maaf memaafkan. Hari Raya Idul Fitri bukan untuk berpesta pora dan pamar kekayaan dengan memakai aneka perhiasan dan pakaian serba bagus, tapi kita harus mensyukuri nikmat Allah, jadi niatnya untuk Allah bukan niat pamer dan untuk kesombongan," ujar Ustad Mursyid. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016