Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengimbau masyarakat waspada bahaya kebakaran saat melakukan mudik lebaran.

"Kami minta warga mewaspadai ancaman kebakaran saat rumah kosong ditinggal mudik, apalagi saat kemarau risiko kebakaran meningkat," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Yahya, saat ditemui di Penajam, Rabu.

Ia mengatakan, sebelum meninggalkan rumah, pastikan semua aliran listrik sudah aman dan tidak ada perangkat elektronik yang menyala.

"Jangan lupa untuk mencabut semua kabel peralatan elektronik seperti AC, televisi, komputer, kulkas, kipas angin, dispenser dan sebagainya untuk menghindari arus pendek yang dapat mengakibatkan kebakaran," jelas Yahya.

Selain itu, masyarakat yang pulang kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri agar memeriksa kembali instalasi listrik dan mematikan aliran listrik sebelum berangkat, karena kerap terjadi kebakaran disebabkan arus pendek dari perangkat elektronik yang dibiarkan menyala.

"Peralatan elektronik yang dibiarkan terus menyala dan lama berisiko menimbulkan korsleting atau arus pendek penyebab kebakaran," ujar Yahya.

Tradisi masyarakat melaksanakan mudik lebaran atau pulang kampung berisiko tinggi menimbulkan bencana kebakaran karena rumah dalam keadaan kosong.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga meminta masing-masing kantor tidak ditinggalkan tanpa ada petugas jaga pada saat libur lebaran untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Selain itu, menurut Yahya, potensi kebakaran menjelang lebaran juga tinggi seiring meningkatnya aktivitas warga menggunakan peralatan elektronik dan kompor.

Aktivitas rumah tangga yang berisiko menimbulkan kebakaran itu, tambahnya, seperti lalai ketika memasak kue atau makanan lebaran.

"Bahaya kebakaran kapan saja dan di mana saja bisa terjadi. Oleh sebab itu, kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin melaksanakan mudik lebaran bisa lebih waspada dan berhati-hati," ucap Yahya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016