Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengingatkan seluruh kepala sekolah untuk mengutamakan calon siswa yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah dalam penerimaan siswa baru agar hubungan baik antara sekolah dan masyarakat terus terjalin.

"Pihak sekolah dan masyarakat perlu menjalin komunikasi yang baik dan harmonis. Di momentum PSB (penerimaan siswa baru) ini, jangan sampai ada anak-anak warga sekitar sekolah yang tidak bisa terakomodasi di sekolah dengan alasan apapun," katanya di Samarinda, Jumat.

Menurut Jaang, sekolah dan masyarakat merupakan komponen yang tidak bisa terpisahkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga keduanya harus bisa saling mendukung demi terwujudnya keberhasilan pembangunan pendidikan.

Ketika sekolah mengakomodasi anak dari warga sekitar terdekat, lanjut Jaang, secara otomatis pihak sekolah telah membangun komunikasi yang baik dan harmonis dengan warga sekitar.

"Ini merupakan istilah pendidikan yang menjadi bagian dari program bina lingkungan. Intinya, persoalan ini harus bisa diselesaikan secara baik di tingkat sekolah dengan masyarakat. Jangan sampai permasalahan seperti ini sampai ke telinga wali kota, baru direspon sekolah," ujarnya.

Pembangunan pendidikan, lanjut Jaang, tetap menjadi prioritas bagi Pemkot Samarinda, meskipun dalam kondisi apapun, termasuk ketika defisit keuangan saat ini tidak mengurangi jatah anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total APBD Samarinda.

"Hal ini menjadi bukti bahwa komitmen menjadikan pendidikan sebagai bagian dari program prorakyat yang prioritas di antara sejumlah program lainnya," tambahnya.

Menurut ia, pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan hal ini menggambarkan bahwa anak-anak yang sekarang mendapat pelayanan pendidikan dengan baik, maka di masa depan mereka akan memiliki kecerdasan dalam membangun dan memajukan daerah seiring SDM yang dimiliki dari hasil pendidikan.

Untuk itu, dalam membangun pendidikan, kepala sekolah harus berpikir jangka panjang untuk kemajuan sekolah, termasuk memikirkan dampak yang akan terjadi di lingkungan masyarakat sekitar yang terdekat, sehingga program bina lingkungan harus benar-benar diperhatikan.

"Di momentum tahun ajaran baru yang disertai dengan penerimaan siswa baru, maka sekolah harus mampu menekan permasalahan akibat PSB demi membangun komunikasi yang baik antara sekolah sebagai lembaga pendidikan dengan wali murid sebagai bagian dari masyarakat," ucap Jaang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016