Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Harga sejumlah komoditas bahan pokok, makanan dan bumbu-bumbuan di pasar tradisional Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dalam sepekan terakhir relatif stabil dan belum menunjukkan gejolak yang memberatkan masyarakat.

"Terdapat tiga pasar tradisional di Samarinda yang kami pantau. Dari tiga pasar ini, kemudian kami simpulkan harga rata-rata," ujar Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim Muhammad Sabani di Samarinda, Senin.

Tiga pasar tradisional yang dipantau itu adalah Pasar Segiri, Sungai Dama, dan Pasar Kendondong.

"Dari masing-masing pasar tersebut harganya memang berbeda, namun kondisi ini dianggap wajar karena jenisnya ada yang pasar besar dan ada yang pasar kecil," ujarnya.

Kondisi rata-rata harga komoditas cabai merah besar pada pekan lalu masih Rp36.000 per kilogram, cabai keriting Rp34.000 per kilogram, cabai tiung Rp33.333 per kilogram, dan cabai rawit Rp38.333 per kilogram.

Sementara pada Senin ini, harga cabai merah besar naik menjadi Rp38.333 per kilogram, cabai keriting Rp35.667 per kilogram, cabai tiung Rp34.000 per kilogram, dan cabai rawit turun menjadi Rp36.667 per kilogram.

Komoditas lainnya yakni bawang merah harga sebelumnya Rp41,667 per kilogram dan bawang putih Rp38.667 per kilogram, namun harga bawang merah sudah turun menjadi Rp34.000 dan bawang putih Rp36.000 per kilogram.

Begitu pula dengan harga komoditas lainnya yang juga relatif stabil, misalnya beras Bengawan masih tetap Rp13.167 per kilogram, beras Teratai Rp12.500 per kilogram, beras Pandan Wangi Rp12.333 per kilogram, beras Blekok Rp12.000 per kilogram, dan beras Ketupat tetap Rp11.667 per kilogram.

"Untuk harga daging sapi murni masih bertahan pada kisaran Rp126.667 per kilogram dalam dua pekan ini, sedangkan harga daging ayam boiler terjadi kenaikan, yakni dari pekan lalu seharga Rp31.667 menjadi Rp35.333 per kilogram," tambah Sabani.

"Kami terus mengupayakan agar tidak terjadi kenaikan harga signifikan sampai Lebaran mendatang, makanya banyak cara yang kami lakukan, seperti rutin menggelar pasar murah dan mengintensifkan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," ujarnya didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri M Yunus. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016