Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengintensifkan sosialisasi pemilihan umum atau pilkada kepada calon pemilih pemula dalam upaya menekan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih.

"Angka golongan putih (golput) di Kota Samarinda dalam setiap pesta demokrasi beberapa tahun terakhir masih tinggi, termasuk pada Pemilihan Wali Kota Samarinda akhir 2015," ujar Komisioner KPU Kota Samarinda Tri Wahyuni di Samarinda, Rabu.

Ia mengatakan hal itu saat menjadi pembicara dalam sosialisasi bagi pelajar di SMA Negeri 5 dan SMAN 3 di Jalan Ir H Juanda, Samarinda Ulu, yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Samarinda.

Menurut ia, KPU Samarinda mencatat angka golput di Samarinda pada Pemilihan Kepala Daerah 2015 menembus 47,9 persen, yang berarti hampir separuh dari total warga yang sudah tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.

Wahyuni mengakui angka golput tersebut sangat tinggi, sehingga sosialisasi akan terus dilakukan, termasuk menyasar calon pemilih pemula.

Ia juga menilai golput yang hampir 50 persen itu cukup memprihatinkan, meskipun warga yang tidak menggunakan hak pilihnya tidak bisa semuanya dikategorikan golput, karena bisa saja ada yang berhalangan karena sakit, beda ideologi, dan faktor lain.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk meningkatkan jumlah pemilih dalam Pemilu mendatang, termasuk adik-adik pelajar yang pada Pemilihan Gubernur Kaltim tahun 2018 sudah bisa menggunakan hak pilih mereka," katanya.

Ia berharap dari sosialisasi ini kelak bisa menekan angka golput, terutama ingin menyelamatkan pemilih pemula supaya bisa menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin dan tidak terpengaruh dengan mereka yang memiliki pemahaman lain.

Menurut Tri Wahyuni, para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa harus terlibat aktif dalam pesta demokrasi, termasuk aktif melaporkan kepada Ketua RT di masing-masing tempat saat usianya sudah genap 17 tahun, sehingga memiliki partisipasi minimal berupa menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.

Selain pembicara dari KPU Samarinda, narasumber lain dalam kegiatan sosialisasi itu adalah Kabag Pemerintahan Pemkot Samarinda Marnabas Patiroy dan akademisi dari Universitas Mulawarman Samarinda, Ivan Lutfian Noor. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016