Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Paser, telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan pendekatan teknokratik guna menyelaraskan visi dan misi bupati dan wakil bupati setempat

"Penyusunan RPJMD teknokratik ini melibatkan akademisi dari Universitas Gadjah Mada," kata Sekretaris Bappeda Paser, Ali Hapsah, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan RPJMD 2016 di Gedung Awa Mangkuruku, Tanah Grogot, Senin.

Musrenbang tersebut dihadiri Bupati Paser Yusriansyah Syarkawie dan seluruh pejabat eselon II maupun III serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Pada acara musrenbang itu, Bappeda juga menghadirkan narasumber yang ikut terlibat dalam penyusunan RPJMD, yakni Dr Gabriel Lele dari UGM, Dirjen Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Agustinur Sulistanto, dan tenaga ahli Perencanaan Pembangunan dan Kebijakan Publik Bappenas Nita Yisma.

Menurut Gabriel Lele, penyusunan RPJMD teknokratik merupakan penyesuaian visi dan misi bupati atau penyusuan RPJMD pendekatan politik.

"RPJMD disusun harus sesuai dengan visi dan misi Bupati Paser, yakni mewujudkan Kabupaten Paser maju, mandiri dan berkeadilan," kata Gabriel.

Kata maju, menurut dia, diartikan bisa bersaing dengan daerah lain dalam segala bidang, sedangkan mandiri bisa diartikan daerah tersebut tidak memiliki ketergatungan pada pihak manapun.

Sementara berkeadilan adalah terciptanya pemenuhan kesamaan hak dan kewajiban bagi masyarakat.

"RPJMD ini bersifat umum yang berbicara terkait pendidikan, kesehatan, pertanian, komunikasi dan permukiman, transportasi. Untuk lebih tepat sasaran diharapkan SKPD terkait dapat menyusun Rencana Startegi atau Renstra lima tahunan agar sejalan dengan visi dan misi bupati," ujar Gabriel.

Bupati Paser Yusriansyah Syarkawie yang ditemui di sela acara Musrenbang mengatakan, RPJMD yang telah disusun dengan pendekatan teknokratik tidak jauh berbeda dengan visi dan misinya saat kampanye pilkada beberapa waktu lalu.

"Tidak ada yang berbeda. Intinya terkait air bersih, listrik, pendidikan, kesehatan dan pertanian. Namun, saya katakan kepada masyarkat bahwa tahun ini Kabupaten Paser mengalami keterbatasasn anggaran karena ada pengurangan dana bagi hasil, sehingga pembangunan belum bisa optimal," kata Yusriansyah.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016