Samarinda (ANTARA Kaltim) - Musawarah provinsi luar biasa (Musprovlub) Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (Pengprov PSTI) Kalimantan TImur di Samarinda, Sabtu, akhirnya diambil alih PB PSTI setelah agenda pemilihan ketua umum baru berakhir imbang.

Dua kandidat ketua umum yakni Jaidin dan Hasan, sama-sama mengantongi empat suara dari delapan peserta yang punya hak mengikuti proses pemilihan.

Bahkan ketika dilakukan pemilihan ulang untuk kedua kalinya, jumlah perolehan suara tetap sama, sehingga PB PSTI akhirnya mengambil keputusan untuk mengambil alih Musprovlub, dan akan dilaksanakan di Jakarta.

Ketua Binpres PB PSTI Jumayadi Ishak, selaku perwakilan PB dan pemimpin sidang menjelaskan bahwa pemilihan ketua baru melalui musprovlub tersebut dilaksanakan, akibat pengambil alihan kepengurusan periode kepemimpinan Hasan oleh PB PSTI, akibat kisruh internal di Pengprov PSTI Kaltim.

Namun setelah dilaksanakan Musprovlub, kata Jumayadi, ternyata belum bisa melahirkan ketua baru, dan terpaksa PB akan mengunakan otoritas dengan mengambil alih proses pemilihan ini di Jakarta.

"Dalam waktu dekat kita akan undang kedua calon untuk bertemu di Jakarta, mudah-mudahan persoalan bisa cepat selesai,"katanya.

Menurut Jumayadi, seharusnya pemegang hak suara dalam musprovlub tersebut berjumlah sembilan peserta, namun disayangkan pengcab PSTI Bontang tidak memenuhi persyaratan karena mandat diberikan bukan kepada pengurus yang sah, sehingga jumlah peserta menjadi delapan.

Pelaksanaan Musprovlub tersebut diwarnai beberapa kericuhan karena adanya dualisme kengurusan di Pengcab sebagai peserta.

Ditambah lagi Hasan sebagai ketua lama yang telah di careteker oleh PB PSTI, ternyata juga tetap maju dalam pemilihan ketua baru.

Sejumlah pihak yang menganggap kepimpinan Hasan telah gagal membawa tim sepak takraw Kaltim lolos menuju PON 2016, melayangkan protes dalam musprovlub tersebut.

Mereka menghendaki agar Hasan yang telah di caretaker, mundur dalam bursa pencalonan ketua pengprov PSTI Kaltim. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016