Samarida (ANTARA Kaltim) - Ketua DPRD Kaltim M Syahrun HS meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota untuk membantu kesulitan yang dihadapi petani karet dan petani kelapa sawit skala kecil.

Sebab harga karet mentah di tingkat petani, terutama di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) kini mencapai titik terendah. Yakni Rp3.000 per kilogramnya. Begitu pula harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit hanya Rp500 per kilogram.

"Saya atas nama pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kaltim meminta Dinas Perkebunan Kaltim bekerjasama dengan Dinas Perkebunan kabupaten/kota untuk mencarikan jalan keluar atas kesulitan yang dihadapi saudara-saudara petani karet dan kelapa sawit kita tersebut. Mereka jangan dibiarkan 'berdarah-darah' menghadapi keganasan mekanisme pasar," ucapnya.

Pada sisi lain, sebut Politikus Golkar ini, Pemprov Kaltim juga harus bekerja lebih keras menarik minat investor untuk menanamkan modal di industri hilir perkebunan. Seperti pabrik pengelolaan karet (crumb rubber) dan aneka produk turunan kelapa sawit, yakni margarin, sabun, kosmetik dan lainnya.

Sebelumnya pabrik pengolahan karet milik PT Davco sempat beroperasi memproduksi SIR 10 dan SIR 20 di Kecamatan Barong Tongkok, namun sekarang macet.

"Akibatnya karet mentah asal Kaltim banyak dibeli tengkulak asal Kalimantan Selatan (Kalsel), namun dengan harga yang murah. Kondisi inilah yang semakin membuat petani karet maupun sawit kesulitan," katanya. (Humas DPRD kaltim/adv)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016