Samarinda (ANTARA Kaltim)– Pemprov Kaltim terus berupaya memprioritaskan infrastruktur pertanian untuk mendukung percepatan pencapaian swasembada pangan guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan  daerah dan nasional.

Pemprov Kaltim melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan telah merencanakan pembangunan sarana pertanian, terutama untuk pendukung ketersediaan sumber air. “Paling penting saat ini bagaimana ketersediaan air di sawah-sawah. Kita berharap pemerintah pusat tetap berkomitmen mendukung daerah,” kata Kepala Dinas Pertanian H Ibrahim, Senin (4/4).

Menurut dia, pemerintah daerah khususnya Pemprov Kaltim banyak kegiatan irigasi tersier. Namun, kendalanya banyak di sentra pertanian belum terbangun jaringan primer dan sekunder.

Karenanya, Distan sudah mempersiapkan program kerjasama lintas sektor. Misalnya, kerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) III Kalimantan dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum.

Kegiatan kerjasama itu diutamakan untuk menyusuri potensi-potensi sumber air yang bisa dimaksimalkan guna mendukung ketersediaan air untuk pertanian. Ibrahim menjelaskan pemerintah tetap fokus pada pengembangan 50 kecamatan strategis kegiatan pertanian dalam arti luas yang tersebar di sepuluh kabupaten dan kota se-Kaltim.

“Kita tetap fokus pada 50 kecamatan strategis. Namun, kami lebih fokus lagi untuk mencari sumber-sumber air di wilayah tersebut,” ujarnya.

Misalnya lanjut Ibrahim, Kabupaten Berau ada irigasi Marancang Ulu dan Marancang Ilir dengan potensi 1.000 hektar namun mampu mengairi sawah 200 ha, sehingga perlu dicari potensi sumber air untuk mengisi sisanya.

“Juga, Sungai Telake melintasi Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara yang akan dibangun Bendungan Telake. Diharapkan dapat dioptimalkan untuk mengairi sentra pertanian Kaltim di dua daerah tersebut,” ungkap Ibrahim. (Humas Prov Kaltim/yans)

 
 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016