Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komite Ad-Hoc Agum Gumelar menegaskan Presiden Joko Widodo telah setuju untuk mencabut pembekuan PSSI pada pertemuan yang dilaksanakan di Istana Merdeka, Rabu (24/2).

Penegasan tersebut juga disampaikan guna membantah pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang mengatakan pencabutan tersebut belum resmi dan masih perlu untuk dikaji pemerintah.

"Pak Jokowi mengatakan pembekuan PSSI akan dicabut, supaya kompetisi dapat berjalan lagi. Bahkan saat saya minta izin untuk memberikan kabar tersebut kepada FIFA, Presiden sudah mengizinkan," ujar Agum Gumelar di kediamannya, di Jakarta Selatan, Kamis malam.

Menurut dia, pada pertemuan itu, Presiden hanya meminta agar reformasi kompetisi maupun organisasi yang mengurusi sepak bola nasional itu tetap dijalankan, namun tidak ada pernyataan untuk mengkaji kembali rencana pencabutan tersebut.

Agum mengemukakan, pesan Presiden itu juga telah disanggupi  Komite Ad-Hoc karena masuk dalam rencana kerja reformasi PSSI yang disiapkan pihaknya.

"Kalau ada bantahan dari pemerintah seperti ini, berarti saya dianggap berbohong. Padahal, setelah rencana pencabutan pembekuan disampaikan, saya bilang kepada Presiden dan Wapres, reformasi akan dijalankan bersama dengan Kemenpora, dan ada Menpora juga di sana, itulah yang terjadi," katanya.

Pada kesempatan itu, Agum juga menyatakan kekecewaannya terhadap sikap pemerintah yang dinilai mengubah kesepakatan mengenai PSSI ini.

"Padahal, semua perkembangan ini sudah saya sampaikan kepada FIFA kemarin, saat digelar pertemuan awal sebelum kongres dunia dimulai, tapi kabar pengkajian dari pemerintah kemudian disayangkan. Terkait bantahan yang menyatakan informasi saya tidak benar, biar saja masyarakat dan pecinta sepak bola yang menilai," katanya menambahkan. (*)

Pewarta: Agita Tarigan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016