Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur siap menggelar Pekan Imunisasi Nasional Polio serentak dengan sasaran anak usia 0-59 bulan, guna mengurangi resiko penularan terhadap importasi virus tipe 2 dan CVDPV tipe 2.

"Selain mengurangi resiko penularan, juga untuk memberikan perlindungan optimal pada kelompok usia balita terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio Sabin," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kltim Rini Retno Sukesih di Samarinda, Jumat.

PIN Polio rencananya digelar secara serentak pada 8-15 Maret 2016 dengan sasaran anak usia 0 hingga 59 bulan, tanpa memandang status imunisasi yang telah dilakukan sebelumnya.

Saat ini, lanjut dia, Dinkes Kaltim sudah mempersiapkan tahapan pelaksanaan program nasional tersebut, bahkan rapat koordinasi PIN Polio dan antisipasi terhadap masuknya Mers-Cov di Kaltim juga sudah digelar, sehingga masing-masing tim sudah mendapat tugas.

"Sudah menjadi tugas bersama untuk mendukung sepenuhnya kegiatan menuju radikasi polio sebagai wujud kepedulian, termasuk untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kaltim yang ke depan akan berimbas pada meningkatnya SDM," kata Rini.

Sedangkan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan masuknya penyakit Mers-Cov dan penyakit menular lainnya, Dinkes Kaltim telah melakukan pengamatan di pintu masuk seperti di pelabuhan dan bandara.

Selain itu, melakukan surveilans ke kabupaten/kota, melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor, antara lain dengan Dinas Kesehatan di daerah, rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan Dinas Perhubungan.

Menurut Rini, virus Mers-Cov dapat menular antar-manusia secara terbatas dan tidak terdapat transmisi penularan antar-manusia yang berkelanjutan.

"Kemungkinan penularannya dapat melalui langsung dan tidak langsung. Pengertian secara langsung adalah melalui percikan dahak pada saat pasien batuk atau bersin, sedangkan secara tidak langsung melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus tersebut," jelasnya.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat melakukan berbagai langkah pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan penyebaran virus Mers-Cov melalui fasilitas pelayanan kesehatan.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016