Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser mengerahkan sebanyak 307 petugas lapangan untuk menangkal meluasnya paham Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar di daerah setempat.

"Ratusan petugas tersebut kami sebar ke pelosok-pelosok desa," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser, Maslekhan, di Tanah Grogot, Paser, Kamis.

Petugas Kemenag yang disebar ke seluruh pelosok desa itu, terdiri dari 158 penyuluh agama honorer, 135 dai pembangunan dan 14 penyuluh agama yang ada di tiap kecamatan.

Menurut Maslekhan, Gafatar yang kini ramai menjadi perbincangan publik bukan paham yang mengatasnamakan agama.

"Terdapat banyak pemeluk agama di dalam kelompok itu dan yang jelas, Gafatar bukan sebuah kelompok yang mengatasnamakan satu agama mana pun," ujarnya.

Ia menambahkan, Gafatar menganggap agama sebagai sekat dan menurut mereka menganggap agama dapat memunculkan konflik".

Berdasarkan pantauan petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser, tambah Maslekhan, hingga kini belum ditemukan adanya pergerakan dari paham Gafatar di wilayah setempat.

Ia meminta para penyuluh agama agar menyampaikan kepada masyarakat terkait Gafatar dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima ajaran baru yang berbeda dengan ajaran agama.

"Dai pembangunan yang tersebar di 135 desa terus berdakwah dan menyampaikan isu terkait Gafatar," tambah Maslekhan.

Selain itu, kepala KUA di setiap kecamatan juga diminta untuk menyampaikan kepada masyarakat saat akad nikah agar mewaspadai gerakan Gafatar tersebut, karena tidak sedikit rumah tangga yang hancur akibat bergabung dengan Gafatar.

Maslekhan menilai doktrin Gafatar sangat kuat sehingga banyak yang rela berpisah dengan keluarga daripada harus meninggalkan kelompok tersebut.      (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016