Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Mawardi Ritonga mengemukakan melemahnya ekonomi global, berdampak pada menurunnya nilai ekspor berbagai komoditas dari Kaltim ke sejumlah negara tujuan.

"Ekspor dari Kaltim periode Januari-Oktober 2015 mencapai 14,76 miliar dolar AS. Jumlah ini mengalami penurunan 29,12 persen ketimbang hasil ekspor periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 20,83 miliar dolar AS," ujarnya di Samarinda, Selasa.

Negara tujuan ekspor Kaltim pada periode Januari hingga Oktober 2015, untuk migas antara lain ke Jepang dengan nilai 2,33 miliar dolar, Taiwan 882 juta dolar, Singapura 577 juta dolar, Thailand 112 juta dolar, dan India senilai 92,9 juta dolar.

Sedangkan sejumlah komoditas yang diekspor Kaltim pada Januari - Oktober 2015, antara lain minyak dan gas (migas) senilai 5,44 miliar dolar AS, kemudian ekspor nonmigas yang di dalamnya ada batu bara dengan nilai 9,32 miliar dolar AS.

Mawardi memperkirakan perekonomian di Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltara hingga akhir 2015 mengalami kontraksi (penurunan) jika dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun sebelumnya.

Misalnya untuk sektor tambang diperkirakan turun hingga 48 persen, industri 18,5 persen, konstruksi 8 persen, pertanian 8 persen, konsumsi pemerintah 5,2 persen, konsumsi rumah tangga 16,3 persen, dan net ekspor diprediksi terkontraksi turun 44,5 persen.

Sedangkan untuk inflasi baik di Kaltim maupun di Kaltara masih sesuai dengan sasaran nasional, yakni pada target 4 plus minus 1 persen.

"Sementara untuk pertumbuhan kredit, perkembangannya tidak sebaik dari periode sebelumnya, karena adanya peningkatan risiko kredit bermasalah mencapai 5,3 persen akibat dari melemahnya berbagai sektor usaha," ujar Mawardi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015